Dengan pelebaran beberapa asumsi, apakah pemerintah akan melakukan APBN-perubahan untuk tahun anggaran 2020?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku belum memutuskan hal tersebut. Namun dirinya tetap berkomunikasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengenai kinerja APBN di tengah merebaknya virus corona.
"DPR masih reses. Kita komunikasi informal dulu. Kalau DPR masuk lagi, kita akan membahas," kata Sri Mulyani dalam dalam paparan APBN Kita yang digelar via Videoconference, Rabu (18/3/2020).
Baca juga: APBN Sudah Tekor Rp 62,8 T di Awal 2020 |
Realisasi asumsi dasar makro ekonomi hingga Februari 2020, untuk pertumbuhan ekonomi masih menunggu realisasi di kuartal I, inflasi sudah 2,98% YoY dari target 3,10%, tingkat suku bunga SPN sudah 3,24% YoY dari target 5,3%. Sedangkan nilai tukar Rp 15.083 per US$ dari target Rp 14.400, harga minyak mentah Indonesia (ICP) sudah US$ 56,61 per barel dari target US$ 63 per barel.
Mantam Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengaku belum ada pembahasan mengenai APBN-perubahan lantaran pemerintah dan pihak parlemen pun fokusnya mengatasi penyebaran wabah corona terlebih dahulu.
"Jadi tujuannya hanya satu, sekarang ini fiskal, moneter maupun dari sisi OJK, peraturan relaksasi, sama dengan semua negara, mengamankan masyarakat dan ekonomi," ungkap dia.
(hek/dna)