Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan stok beras untuk kebutuhan puasa dan hari raya lebaran mendatang aman dan terkendali. Meskipun ketersediaan pangan tersebut masih dibayangi wabah virus corona (Covid-19) yang merebak di Indonesia.
"Stok beras kita 3 juta ton. Lalu di Akhir bulan Maret-April kita akan panen lagi. Kalau semua berjalan lancar akan ada tambahan sebesar 8 juta ton. Untuk itu stok beras kita sangat aman," ujar Syahrul kepada detikcom, Rabu (18/3/2020).
Ketersediaan pangan tersebut pun didukung dengan adanya empat juta hektare lahan pertanian yang sedang tahap panen. Perkiraannya sekitar April dan Mei mendatang akan ada puncak panen, yang hasilnya bisa dirasakan oleh masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita yakin stok yang ada di Bulog stok yang ada penggilingan, stok yang ada di pasar-pasar, stok yang ada di rakyat pun cukup besar tetapi kemudian akan panen kurang lebih 4 juta hektar dan ini artinya sudah dalam proses," terangnya.
"Oleh karena itu akhir Maret kami akan panen April puncak panen dan Mei itu akumulasi dari semua panen dan kalau semua ini berjalan sesuai rencana, kita punya cadangan cukup dari kebutuhan yang ada. Tidak hanya untuk Mei kita akan jalan sampai Agustus, Agustus kemudian jalan dari Agustus ke Desember masuk lagi," imbuhnya
Selain itu, Syahrul menuturkan setidaknya ada 11 komoditas bahan pokok yang dikawal pemerintah secara intens. Kesebelas itu antara lain beras, jagung, bawang merah, bawang putih, dan cabai merah besar. Kemudian ada juga cabai rawit, daging sapi/daging kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, dan minyak goreng.
"Kita terus validasi datanya insya Allah aman. Kalau stok kita cukup, mestinya harga tidak boleh naik. Saya juga sangat optimis melihat stok beras yang ada. Di Jakarta masalah beras harusnya sudah selesai. Tinggal kita membackup seluruh wilayah di Indonesia saja," jelasnya.
(akn/hns)