Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini terkoreksi 101 poin (2,4%) ke level 4.003. Tak lama berselang, IHSG turun 108 poin (2,6%) ke level 3.997. Usai meninggalkan level 4.000, IHSG diproyeksi masih berpeluang tertekan lebih dalam.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menjelaskan IHSG masih berkemungkinan turun ke level 2.800-3.000, jika wabah virus corona (Covid-19) yang menghantam perekonomian dunia tak juga mereda.
"Kemarin saya coba analisa berdasarkan teknikalnya itu kurang lebih kita di sekitar 2.800 sampai 3.000 kalau seandainya benar-benar separah itu ya," kata dia saat dihubungi detikcom, Jumat (20/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka tersebut dia peroleh dengan melihat tren yang terjadi pada saat krisis 2008 dan 1998. Kala itu IHSG anjlok sampai 50%. Kondisi yang saat ini disebabkan oleh corona, tak menutup kemungkinan menyebabkan hal serupa.
"Kalau masih kayak gini ya, kita pakai skema kalau seandainya market krisis, market crash tahun 2008 sama 1998, itu kan IHSG kurang lebih terdepresiasi 50% sampai 55%, kalau dari trennya," jelasnya.
Namun tentunya diharapkan wabah virus corona tidak semakin parah dan segera pulih. Tapi skenario terburuknya memungkinkan IHSG kembali anjlok hingga 50% seperti puluhan tahun silam.
"Tapi kan kita berharapnya nggak separah itu. Semoga cepat pulih. Tapi ini worst case-nya (kasus terburuknya) bisa ke situ karena setiap crash biasanya kita minus 50% lebih," tambahnya.
Baca juga: IHSG: Bye-bye Level 4.000 |
(toy/eds)