PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus berkomitmen untuk memberikan layanan perbankan bagi masyarakat Indonesia di tengah merebaknya virus Corona (Covid-19).
Salah satu bentuk pelayanan dari BRI adalah dengan tetap membuka layanan konvensional yang disesuaikan jamnya pada zona merah.
Corporate Secretary BRI Amam Sukriyanto menjelaskan, selain memberikan layanan melalui media digital, BRI juga memastikan layanan dan operasional perbankan di kantor cabang konvensional tetap berjalan sebagaimana biasanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jurus Mitigasi Bisnis Bank BRI Hadapi Corona |
"Sebagai dukungan terhadap program pemerintah yakni Work From Home (WFH), BRI juga melakukan penyesuaian jam kerja operasional pada unit kerja yang berada di zona merah," ujar Amam, dalam keterangan tertulis, Minggu(22/3/2020).
Zona merah yang dimaksud adalah wilayah-wilayah yang terdapat pasien terpapar Corona secara positif. Terhitung mulai tanggal 23 Maret 2020, untuk unit kerja yang berada di zona merah BRI menetapkan jam layanan kas pukul 09.00 hingga 14.00 waktu setempat dan jam layanan nasabah pada pukul 09.00 hingga 15.00 waktu setempat.
"Penyesuaian jadwal ini kami pastikan tidak akan mempengaruhi kualitas layanan BRI kepada masyarakat," tegas Amam.
Amam menambahkan, selain melalui kantor cabang konvesional masyarakat juga bisa dapat memanfaatkan call center BRI di 14017 atau 1500017 sebagai alternatif layanan BRI. Ada pula layanan digital banking BRI seperti BRI Mobile, Internet Banking dan SMS Banking dapat dimanfaatkan masyarakat 24 jam kapanpun dan dimanapun seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
BRI melalui jaringan ATM dan CRM yang berjumlah lebih dari 23 ribu unit di seluruh Indonesia dan 424 ribu Agen BRILink yang tersebar di 51.650 desa pun turut pula memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bertransaksi di tengah merebaknya wabah Corona.
Amam mengungkapkan, strategi lainnya yang dimiliki BRI untuk menghadapi kondisi sulit saat ini yaitu menerapkan sistem terpusat di Banking Command Center dan menyiapkan protokol Business Continuity Management. Tak ketinggalan BRI juga menaruh perhatian terhadap kesehatan pekerja agar dapat melayani masyarakat.
"Perusahaan memberikan vaksin kepada pekerja, memastikan higienitas tempat kerja dengan menyemprotkan disinfektan dan menyiapkan moda transportasi sebagai solusi transportasi pekerja yang aman. Ini semua upaya ini kami lakukan untuk memastikan BRI tetap dapat melayani masyarakat secara optimal," pungkas Amam.
Sebagai informasi, dalam hal mengelola operasionalnya, BRI telah melakukan pembagian WFH kepada karyawan yang porsinya sudah mencapai 70% sehingga mereka dapat bekerja dari rumah. Split operation dan alternate site sebagai langkah mitigasi risiko operasional juga telah dipersiapkan dan diuji coba.
Selain itu untuk meningkatkan proteksi dan perlindungan baik nasabah dan pekerja, BRI juga melakukan pengecekan suhu tubuh bagi setiap orang yang memasuki Kantor BRI. Upaya ini merupakan tanda kesiapan BRI dalam mengelola situasi krisis saat ini.
(ega/ega)