Menurut Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Muhammad Effendi, menjelaskan hal di atas dilakukan berdasarkan evaluasi jumlah penumpang yang semakin berkurang setelah status DKI Jakarta menjadi Tanggap Darurat Bencana COVID-19, serta adanya arahan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi kegiatan di luar rumah untuk mencegah penyebaran virus corona.
"Evaluasi kami dalam tiga hari terakhir ini, jumlah penumpang telah berkurang hingga lebih dari 90% dari jumlah penumpang di hari normal," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (26/3/2020).
Pihaknya juga menekankan agar penumpang menerapkan pembatasan jarak sosial (social distancing) dengan menjaga jarak minimal satu meter di kereta maupun di dalam stasiun.
PT MRT Jakarta telah memasang tanda atau sticker antrean di depan pintu penumpang sebelum melakukan pengetapan, serta di pintu tepi peron untuk tetap menjaga penerapan jarak sosial.
Dia menjela penyesuaian jadwal diterapkan dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan pengguna transportasi publik untuk kebutuhan mendesak selama periode tanggap darurat COVID-19 di DKI Jakarta. Pihaknya berharap masyarakat tidak bepergian, kecuali untuk kepentingan yang mendesak.
(toy/dna)