Pengusaha Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Bakal Minus

Pengusaha Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Bakal Minus

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 01 Apr 2020 12:00 WIB
Pembangunan gedung bertingkat di Jakarta tak pernah henti. Namun hal itu berbanding terbalik dengan keberadaan ruang terbuka hijau yang minim di ibu kota.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia sudah sangat pesimistis dengan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5%. Target tersebut tidak akan bisa dicapai di tengah wabah corona yang melemahkan perekonomian.

Bahkan, Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani menilai kemungkinan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan minus. Pihaknya sudah melakukan assesment alias kajian ekonomi secara makro.

"Yah, kita jangan bicara 5% lah sekarang. Dengan kondisi saat ini, kan di Kadin ada tim juga kita ambil assesment. Ini nggak menutup kemungkinan bisa akan minus," jelas Rosan kepada tim Blak-blakan detikcom, di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (31/3/2020).

"Assesment kita melihat, ini bisa jadi minus pertumbuhan kita," tegasnya.

Menurutnya, bukan cuma Indonesia pertumbuhan ekonomi yang melambat bagaikan sudah menjadi keseimbangan baru di seluruh dunia. China diprediksi hanya tumbuh 1%, India paling besar hanya tumbuh 2%.

"Mungkin ini lah ekuilibrium baru, sekarang banyak negara bicaranya pertumbuhannya minus, China aja diprediksi cuma 1%. India aja hanya nggak sampai 2%, gitu," kata Rosan.


Bahkan, sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menceritakan skenario terburuk pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah penyebaran virus corona, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di level 2,5%, bahkan 0%.

"Jika masalah jauh lebih berat dan durasi COVID lebih dari 3-6 bulan dan terjadi lockdown dan perdagangan internasional drop di bawah 30%, sampai dengan tadi beberapa penerbangan drop 75% hingga 100%, maka skenario bisa menjadi lebih dalam pertumbuhan ekonomi bisa 2,5-0%," jelas Sri Mulyani melalui video conference dikutip dari akun Sekretariat Negara, Jumat (20/3/2020).




(ang/ang)

Hide Ads