Pemerintah Arab Saudi masih menangguhkan sementara kedatangan jemaah umroh dari luar negaranya, termasuk Indonesia. Akibatnya, sejak 27 Februari 2020 lalu, biro travel sudah tidak ada yang memberangkatkan jemaahnya.
Lalu, bagaimana nasib para biro travel umrah yang ada saat ini?
Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah dan Haji (SAPUHI) Syam Resfiadi mengatakan seluruh biro travel umrah saat ini sangat terpuruk. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menutup kerugian, akan tetapi mereka hanya menemukan jalan buntu dan kini terancam bangkrut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sangat terpuruk, segala kerugian tidak bisa kami tutupi karena tidak ada masukan, jadi ya hanya menunggu sampai habis sisa tabungan saja lalu bangkrut," ujar Syam kepada detikcom, Rabu (1/4/2020).
Menurut Syam, seluruh biro travel haji dan umrah kini benar-benar tak menerima pesanan perjalanan sama sekali sejak 1 Maret 2020 lalu. Bahkan, semua perjalanan haji dan umroh yang dipesan sampai Desember 2020 sudah dibatalkan semua akibat kebijakan tersebut.
Untuk diketahui, normalnya selama ini setiap tahun, biro travel haji dan umrah menerima pesanan sebanyak 1.017.680 jemaah. Terdiri dari 17.680 jemaah haji yang terbagi kepada 300 Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dan sebanyak 1.000.000 jemaah umrah yang terbagi pada 1.005 Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah yang selanjutnya (PPIU).
Akan tetapi, kini tak satu pun pesanan perjalanan masuk kepada seluruh biro perjalanan haji dan umrah yang ada di Indonesia.
"Total sudah tidak ada lagi yang berangkat. Mulai 1 Maret kemarin sudah tidak ada yang diperbolehkan masuk KSA (Kingdom of Saudi Arabia/ Kerajaan Arab Saudi), dan semua pesanan sampai Desember 2020 sudah dibatalkan semua," paparnya.
(fdl/fdl)