Pangkas Anak hingga Cucu BUMN, Erick Thohir Jamin Tak Ada PHK

Pangkas Anak hingga Cucu BUMN, Erick Thohir Jamin Tak Ada PHK

Anisa Indraini - detikFinance
Sabtu, 04 Apr 2020 06:00 WIB
Maestro Seni Lukis Srihadi Soedarsono menggelar pameran tunggal dan meluncurkan buku bertajuk Man x Universe di Galeri Nasional Jakarta. Menteri BUMN Erick Thohir pun membuka secara resmi acara tersebut.
Menteri BUMN Erick Thohir/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Pemerintah mengurangi jumlah BUMN, anak hingga cucu usahanya. Dari 142 BUMN dan 800 anak cucu usaha, dipastikan akan dikonsolidasikan 70%.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan kementerian telah melakukan mapping terkait rencana ini. Proses akan dilakukan secara bertahap.

"70% dari BUMN saya konsolidasikan. Jadi kalau lihat total perusahaan BUMN 142 dengan anak cucu 800. Kebayang nggak 70% konsolidasi? Ada 2 tahap, tahap saya dan menteri berikutnya karena proses," kata Erick melalui teleconference, Jumat (3/4/2020).

Seluruh perusahaan BUMN ini nantinya akan dikelompokkan dalam beberapa sub-holding. Dari 27 klaster, akan dipangkas menjadi 14 klaster perusahaan sehingga memudahkan menteri dan wakil-wakilnya untuk melakukan pengawasan.

"Dari 27 klaster kita akan coba sesuai dengan supply chain juga business chainini kita akan coba efisiensi jadi 14 klaster. Jadi wamen cuma pegang 7-8 klaster, kita hampir cut 50%," terangnya.


Erick memastikan pemangkasan anak dan cucu perusahaan tidak akan berdampak kepada pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan. Lantaran anak dan cucu usaha yang dipangkas bisa digabungkan dengan induk usaha, sehingga tidak berpengaruh terhadap karyawan.

"Tentu ada pertanyaan bagaimana nasib karyawan. Kita seminimal mungkin tidak lay off (pemberhentian). Banyak sekali perusahaan-perusahaan yang kita efisiensi kan, rasionalisasikan ini juga banyak beberapa hanya company yang bisa sebenarnya digabungkan," ucapnya.

Adapun langkah konsolidasi anak usaha ini sudah dimulai dari melakukan rasionalisasi tiga BUMN. Apa saja?

Garuda Indonesia pangkas anak dan cucu Usaha, Garuda Tauberes Ikut Kena. Klik halaman selanjutnya

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, Garuda Tauberes akan digabungkan (merger) pada unit bisnis Garuda di bidang kargo.

"Garuda Tauberes itu akan kita masukkan PT Garuda itu sendiri karena ada unit kargo dan dengan Garuda Tauberes, domain aplikasi ini kita berharap dengan memudahkan interaksi bisnis kargo dengan agent dan customer," katanya dalam teleconference, Jumat (3/4/2020).

Rasionalisasi anak cucu usaha Garuda dilakukan supaya bisnis maskapai pelat merah ini menjadi efisien. Irfan menuturkan, selain merger ada juga pemisahan cucu usaha (spin off) yang dibatalkan. Salah satunya ialah terkait bisnis training center pilot dan awak kabin.

"Contohnya seperti spin off training center dengan harapan kita memberikan sertifikasi pilot-pilot maupun awak kabin yang Indonesia maupun di luar negeri. Tampaknya setelah kita evaluasi menciptakan terlalu banyak birokrasi segala macam ujungnya cost meningkat," ujarnya.


Spin off yang juga dibatalkan ialah terkait pembentukan unit usaha atau bisnis charter. Bisnis tersebut kemudian dikembalikan ke Garuda.

Berikut daftar cucu usaha Garuda yang dirasionalisasi:

1. Dapat dilikuidasi belum operasi
-PT Rilis Arah Pratama Indonesia (RAPI)
-PT Indo Suplai Total Solusi (ISTS)

2. Cucu usaha dalam proses penataan
-PT Garuda Tauberes Indonesia (GTI)
-PT Garuda Indonesia Air Charter (GIAC)
-PT Garuda Ilmu Terapan Cakrawala Indonesia (GITC)

3. Cucu usaha yang dikaji penataannya
-PT Garuda Energy Logistik & Komersial (GELK).

PT Pertamina (Persero) akan memangkas 25 anak perusahaan. Pemangkasan 25 anak usaha melalui likuidasi dan divestasi. Klik halaman selanjutnya.

PT Pertamina (Persero) akan memangkas 25 anak perusahaan. Pemangkasan 25 anak usaha melalui likuidasi dan divestasi. Klik halaman selanjutnya

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, kebanyakan dari anak usaha itu operasionalnya sudah tidak berjalan.

"Dari Pertamina kami sudah melakukan kajian rasionalisasi yang akan dilakukan dan sudah identifikasi adanya 25 perusahaan yang bisa kita likuidiasi dan juga divestasi. Sebagian besar ini yang secara operasional sudah tidak berjalan," katanya dalam teleconference, Jumat (3/4/2020).

Dari 25 anak usaha yang mau dipangkas, eksekusi 8 anak usaha akan dilakukan pada tahun ini. Sebanyak 17 sisanya akan dilakukan tahun depan. Pihaknya tak menutup kemungkinan untuk melakukan akuisisi guna memperkuat bisnis Pertamina.

PT Telkom (Persero) Tbk Juga Mau Pangkas 20 Anak perusahaan. Klik halaman selanjutnya


PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom akan memangkas atau melakukan restrukturisasi jumlah anak dan cucu perusahaannya. Hal ini dilakukan untuk efisiensi dan fokus bisnis.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan ada 20 anak perusahaan yang akan dipangkas jumlahnya hingga tahun depan.

"Di telkom ada sekitar 49 anak dan cucu perusahaan yang terkonsolidasikan ke Telkom. Setelah kita scan ada beberapa yang kurang efisien dan kita mempertimbangkan ke depan Telkom akan seperti apa. Untuk 2020-2021 ini kira-kira akan kita kurangi 20 anak perusahaan," ujar Ririek melalui teleconference, Jumat (3/4/2020).

Restrukturisasi dilakukan dengan melakukan penggabungan (merger) anak usaha. Diharapkan ke depan anak usaha Telkom bisa memberikan value creation sehingga bisa mendukung Telkom dalam melalui evolusi di industri telekomunikasi.

"Ke depan bisa saja buat JV (Joint Venture) baru dengan swasta ke arah digital sehingga nantinya jumlah perusahaan kita kurangi," sebutnya.



Simak Video "Video: Erick Thohir Ungkap 2 Juta Warga RI Berobat ke LN Capai Devisa Rp 90 T"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads