Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan kondisi industri jasa keuangan terkini di tengah wabah virus corona.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, perbankan posisi terakhir masih baik. Meski, ia menyadari semua sektor mengalami gangguan karena virus corona.
"Kondisi perbankan saya rasa, sekarang masih OK, barang kali Pak Heru bisa detil. Tapi suka tidak suka semua sektor mengalami gangguan terutama dalam operasinya," katanya dalam teleconference, Minggu (5/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah anjlok sebanyak 26,62% dari awal tahun (ytd). Penurunan ini sejalan dengan penurunan indeks saham global. Sementara negara tetangga Thailand turun 27,65%, Filipina 31,58%, Singapura 25,45% dan Malaysia 16,25%.
"Indonesia IHSG kita melemah 26,61% secara year to date dan ini ada tanda-tanda yang relatively agak menggembirakan yang tentunya frekuensinya selama seminggu ada hijau beberapa kali dan merangkak membaik," katanya.
"Kalau lihat berbagai belahan dunia membaik. Ini tanda-tanda akan rebound tergantung bagaimana kita memberikan penyangga kepada sektor riil dan juga keuangan ini untuk tidak terlalu terpengaruh dampak Covid ini," ungkapnya.
Senada, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana mengatakan, kondisi perbankan masih baik hingga saat ini. Dia mencatat permodalan masih 22,42% dan likuiditas bank BUKU III dan IV masih di atas 200%.
"NPL gross pada posisi 2,79% net-nya 1% itu mengindikasikan bahwa NPL masih bagus pada posisi sekarang," katanya.
(acd/eds)