Kolab Kementan & Gojek Dinilai Buat Produksi-Distribusi Pangan Terukur

Kolab Kementan & Gojek Dinilai Buat Produksi-Distribusi Pangan Terukur

Nurcholis Ma - detikFinance
Senin, 06 Apr 2020 10:46 WIB
Kementan Gojek
Foto: Kementan
Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) melibatkan Gojek dalam pendistribusian kebutuhan bahan pokok selama pandemi Covid-19 . Menurut pengamat pertanian yang juga Ketua Harian DPD HKTI Jawa Barat Entang Sastraatmaja, langkah tersebut merupakan langkah nyata hadirnya layanan pemerintah di tengah-tengah kesulitan masyarakat.

Apalagi di dalam sistem agribisnis yang semakin modern ini, tugas Kementan dituntut bukan saja bergelut di sisi produksi, tetapi juga harus sudah bergerak dalam distribusi dan pemasaran.

"Kerja sama Kementan dengan Gojek adalah sebuah langkah yang penting kita dukung agar sisi produksi dan sisi distribusi bisa dipolakan dalam sebuah sistem yang terukur dan berkelanjutan," ujar Entang dalam keterangan tertulis, Senin (6/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, Kementan membebaskan biaya ongkos kirim kepada masyarakat yang ingin membeli 11 komoditas pangan di Toko Tani Indonesia Center (TTIC). Adapun kesebelas komoditas pangan yang dimaksud adalah beras, daging ayam, daging sapi, telur, minyak goreng, gula pasir, cabai merah keriting, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih

Entang mengatakan kerja sama tersebut sekaligus menjawab tantangan negara dalam menghadapi pandemi Covid-19. Di samping itu, secara tidak langsung Kementan telah melakukan perlindungan hasil produksi yang selama ini menjadi harapan para petani.

ADVERTISEMENT

"Saya pikir ini langkah bagus dan sangat membantu memutus penyebaran virus Covid-19 yang melanda seluruh dunia," katanya.

Namun, Entang menilai kerja sama yang dilakukan ini perlu mendapat pengawasan yang ketat, baik dari pemerintah maupun dari elemen bangsa lainya. Pengawasan ini bertujuan agar kerja sama ini berjalan lancar dan sesuai tujuan.

"Kerja sama ini sangat efektif, tetapi dalam mekanisme pelaksanaannya tetap harus mengacu pada SOP yang digariskan oleh pemerintah. Tak kalah penting juga dibutuhkan pengawasan yang ketat dalam manajemen operasionalnya," katanya.

Entang menambahkan yang paling penting kerja sama ini harus melibatkan para petani secara langsung agar kehidupan mereka semakin sejahtera. Petani, kata Entang, memiliki peran yang sangat strategis dalam kondisi pandemi sekarang ini. Terbukti setiap gejolak yang terjadi, sektor pertanian selalu tidak goyah dan tetap menjadi tulang punggu negeri.

"Petani adalah pejuang pangan yang memberi makan orang kota. Itu sebabnya semangat untuk melindungi petani dari pandemi virus Covid-19 harus ditempuh pemerintah tanpa reserve. Jadi, salah satu wujud keberpihakannya ditunjukkan oleh adanya kebijakan yang serius dalam menjaga dan melindungi petani beserta keluarganya dari amukan virus Covid-19," pungkasnya.




(mul/ega)

Hide Ads