Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan dampak ekonomi yang berasal dari virus corona (COVID-19) lebih kompleks dibandingkan dengan krisis pada tahun 2008-2009 dan 1997-1998.
Hal itu diungkapkannya saat rapat kerja (raker) bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) secara virtual, Jakarta, Senin (6/4/2020).
"Saya sampaikan COVID jauh lebih kompleks dibandingkan krisis keuangan 2008-2009," kata Sri Mulyani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan dampak kompleks COVID-19 terhadap ekonomi dikarenakan tidak ada faktor utama di sektor keuangan yang menjadi penyebab dan tidak ada yang mengetahui kapan bencana virus ini selesai.
"Karena mengancam manusia, mematahkan seluruh fondasi ekonomi di seluruh negara dan gejolak di pasar modal yang tidak ada jangkar," jelasnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut krisis ekonomi pada tahun 2008-2009 disebabkan oleh lembaga keuangan dan korporasi yang mengalami bangkrut.
"Ini tidak ada jangkar, karena tidak tahu kapan Covid berhenti. Apakah sudah setelah puncak mengerikan atau dalam situasi lebih baik. Maka kami sampaikan COVID jauh lebih kompleks bahkan dari krisis 1997-1998 karena kita tahu penyebabnya," ungkapnya.
(hek/eds)