Sumber Harta 5 Orang RI yang Masuk Daftar Terkaya Dunia

Sumber Harta 5 Orang RI yang Masuk Daftar Terkaya Dunia

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 08 Apr 2020 13:50 WIB
Uang Rupiah
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Majalah Forbes telah merilis daftar orang terkaya dunia tahun 2020. Dari daftar, ada nama-nama yang berasal dari Indonesia.

Urutan orang terkaya tahun ini sedikit berubah, namun posisi puncak orang terkaya dunia asal Indonesia masih diduduki oleh Hartono bersaudara.

Dikutip dari Forbes, Rabu (8/4/2020), berikut ini profil orang terkaya Indonesia versi Forbes yang dipilih detikcom dari lima teratas:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Hartono Bersaudara

Nama Budi Hartono dan Michael Hartono barangkali tak asing lagi bagi banyak orang Indonesia. Keduanya merupakan kakak beradik yang menduduki posisi orang terkaya di Indonesia selama 12 tahun berturut-turut terhitung sejak 2008.

ADVERTISEMENT

Keduanya mencantumkan kekayaan secara terpisah. Budi Hartono, mengantongi harta US$ 13,6 miliar atau setara Rp 217,6 triliun (kurs Rp 16.000/US$). Jumlah kekayaan tersebut menjadikannya berada di posisi ke-80 orang terkaya dunia.

Sedangkan saudara laki-lakinya, Michael Hartono mengantongi harta US$ 13 miliar atau setara Rp 208 triliun. Jumlah itu menjadikannya berada di posisi ke-86 orang terkaya dunia.

Keluarga keturunan Tionghoa yang lahir di Jawa ini merupakan pemilik PT Djarum atau Djarum Group, sebuah konglomerasi yang menggarap banyak lini usaha di berbagai bidang. Setelah krisis keuangan Asia pada tahun 1998, Hartono bersaudara melirik peluang bisnis lain dengan membeli sebagian saham Bank Central Asia (BCA) bersama dengan Grup Lippo saat itu.

Hartono bersaudara juga merambah sektor lainnya seperti peralatan elektronik, properti, perkebunan, hingga teknologi informasi dan game online.

Mereka menciptakan merek produk elektronik bernama Polytron, yang sempat dikira sebagai merk asing, bukan lokal. Kemudian, Michael dan Budi juga membangun kantor e-Commerce agar mereka dapat mengikuti tren bisnis online yang terus meningkat.

Selama beberapa tahun terakhir, Djarum Group telah bergerak ke sektor ritel online yang tumbuh cepat, mengakuisisi Kaskus, Infokost, Blibli, hingga Bolabob, Mindtalk, DailySocial, Kincir, dan Opini. Grup ini juga memiliki saham pengendali di agensi pemasaran digital Merah Cipta Media. Hartono bersaudara juga memiliki investasi di startup game Razer di Singapura.

2. Sri Prakash Lohia

Pria ini merupakan seorang imigran asal India. Dirinya sukses berkat perusahaan pembuat benang pintal yang didirikan tahun 1976 di Purwakarta, Jawa Barat, yaitu Indorama.

Kekayaannya tercatat US$ 4,3 miliar atau setara Rp 68,8 triliun. Hidupnya semakin sejahtera setelah perusahaannya itu memutuskan untuk memproduksi polyethylene terephtalate (PET) yang digunakan untuk produksi botol minuman plastik seperti Coke dan Pepsi.

Perusahaan juga telah menjadi pembangkit tenaga listrik petrokimia yang membuat produk industri termasuk poliolefin pupuk, bahan baku tekstil dan sarung tangan medis. Meskipun bisnisnya sukses di Indonesia, pria itu kini berkediaman di London, Inggris. Putranya, Amit menjadi Wakil Ketua dari bisnis-bisnisnya.

3. Tahir & Family

Keluarga Dato Sri Tahir termasuk keluarga terkaya di Indonesia. Kekayaannya tercatat US$ 4,1 miliar atau setara Rp 65,6 triliun.

Ia terkenal sebagai pendiri Grup Mayapada, sebuah konglomerasi yang menggarap banyak lini usaha di berbagai bidang. Mulai dari perbankan, rumah sakit dan yang paling menonjol adalah real estate.

Tahir juga dikenal sebagai sosok miliarder yang sangat dermawan. Melalui yayasan Tahir Foundation, orang kaya di Indonesia ini telah menunjukkan kiprahnya di bidang amal. Baru-baru ini diumumkan dirinya siap membagikan 1.000 makanan gratis setiap harinya kepada sejumlah profesi kelas menengah bawah yang terdampak virus Corona (COVID-19).

4. Prajogo Pangestu

Pria berusia 75 tahun ini tercatat memiliki kekayaan US$ 3,5 miliar atau setara Rp 56 triliun. Salah satu sumber kekayaannya berasal dari bisnis kayu yang digeluti sejak 1970-an bernama PT Barito Pacific Timber. Pada 1993, perusahaannya itu mendaftarkan diri di bursa saham Indonesia.

Perusahaan itu berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis kayu pada tahun 2007. Pada tahun yang sama, Barito Pacific mengakuisisi 70% perusahaan petrokimia, Chandra Asri, yang juga berdagang di Bursa Efek Indonesia.

Pada 2011 Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia. Untuk mengembangkan pabrik karet sintetis di Indonesia, pada 2015 Chandra Asri Petrochemical bekerja sama dengan produsen ban Prancis Michelin.

5. Chairul Tanjung

Pengusaha ini mengantongi harta US$ 3,1 miliar atau setara Rp 49,6 triliun. Tidak heran, karena dirinya memiliki kerajaan bisnis, CT Corp.

CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan kebun sawit yang menjadi sumber energi terbarukan.

Kelompoknya juga mengendalikan waralaba Wendy di Indonesia dan pernah memiliki waralaba Versace, Mango, dan Jimmy Choo. Pada 2017 CT Corp menjual 49% saham ke Prudential Financial AS, yang bertaruh pada pertumbuhan asuransi jiwa.


Hide Ads