"Wah parah sekali, ini semua nggak bisa jual. Harga dibawah rata-rata. Peternak ruginya separoh lebih," kata Marjiyanto, salah satu peternak di wilayah Kecamatan Musuk, Boyolali kepada wartawan Kamis (16/4/2020).
Menurut Marjiyanto harga ayam saat ini ditingkat peternak hanya Rp 14.000 per kilogram. Harga itu jauh di bawah biaya produksi. Padahal biasanya menjelang Ramadhan bisa mencapai Rp 30.000/kilogram.
Anjloknya harga ayam potong ini merupakan imbas dari wabah virus Corona yang penyebarannya kini semakin meluas. Selain itu ada sejumlah daerah telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga peternak tak bisa mengirim dalam jumlah besar ke kota tujuan.
"Minggu-minggu kemarin masih bisa mengirim (ayam potong), sekarang sudah diberlakukan PSBB, sudah sulit masuk," katanya.
Peternak pun hanya bisa pasrah dengan keadaan ini. Ayam-ayam yang memasuki masa panen ada yang dibiarkan saja dii kandang.
Sebagai alternatifnya, lanjut Marjiyanto, peternak memotong sendiri ayam tersebut dan dijual eceran. Dia berharap wabah COVID-19 segera berakhir dan ada pihak terkait yang bisa memberikan solusi keberlangsungan peternakan ayam.
"Alternatifnya yang dipotong sendiri, dijual eceran terutama untuk konsumsi rumah tangga. Itu saja terbatas," imbuh dia.
(hns/hns)