Oleh sebab itu Pertamina melirik opsi ekspor avftur dan solar.
"Untuk solar dan avtur sejak Mei 2019 tidak impor, dengan menurunnya demand, stoknya melimpah. Kami melihat peluang untuk ekspor," kata Nicke, dalam rapat kerja virtual bersama DPR, Kamis (16/4/2020).
Di sisi lain konsumsi avtur juga anjlok. Bahan bakar untuk industri aviasi ini mengalami penurunan permintaan hingga 45% secara nasional.
"Aviasi luar biasa penurunannya di atas 45% penurunannya karena flight banyak berhenti demikian juga BBM industri sangat tajam industri banyak tidak operasi," kata Nicke.
Jika ekspor dilakukan maka akan mengurangi kelebihan stok dan sekaligus menambah pendapatan. Prediksi tahun ini pendapatan Pertamina akan berada di bawah target.
"Guna menambah revenue dan mengurangi stok walaupun harga sedang turun," tutur Nicke
(hns/hns)