Salah satu produsen alat outdoor merek Alpina juga merasakan imbas pandemi ini. Sejak Corona diumumkan ada di Indonesia omzet Alpina merosot drastis hingga 90%-95%.
Ya memang masyarakat mengikuti anjuran pemerintah untuk berdiam diri di rumah. Jadi, tidak ada lagi anak gunung yang mendaki dan ini berdampak pada penurunan penjualan Alpina.
Pendiri Alpina, Paidjan Adriyanto menjelaskan agar bisa bertahan di kondisi seperti sekarang. Ia banting setir untuk membuat masker waterproof untuk masyarakat.
"Kami akhirnya membuat masker dengan bahan taffeta nylon dan katun dengan lapis dalam polar," kata Yanto saat dihubungi detikcom, Sabtu (18/4/2020).
Dia mengungkapkan satu buah masker dijual dengan harga Rp 12.500 dengan bahan yang tebal dan nyaman. Yanto mengharapkan masker-masker Alpina ini bisa membantu melindungi masyarakat dan menekan penyebaran virus Corona.
Paling banyak pesanan masker berasal dari Jakarta dan beberapa ke berbagai wilayah di Indonesia.
Setiap hari, Yanto dengan 2 penjahitnya mengerjakan 100 masker dan minggu lalu ia sudah mengerjakan pesanan 1.000 buah masker.
Yanto menyebut untuk menjaga kebersihan. Penjahitnya selalu mencuci tangan, menggunakan handsanitizer dan menggunakan masker saat memproduksi masker Alpina.
Selain masker, Alpina juga memproduksi APD untuk tenaga kesehatan. Hal ini karena permintaan dari tenaga medis yang kekurangan APD melonjak.
"Ada permintaan dari klinik sekitar, kami juga mau bantu tenaga medis yang membutuhkan," imbuh dia.
Harga satu unit APD dijual seharga Rp 240.000. Bahan baku yang digunakan adalah kain waterproof seperti taffeta nylon dan bisa dicuci kembali.
Dia mengharapkan masker dan APD produksinya membantu memerangi COVID-19. detikers yang ingin memesan bisa langsung ke akun Instagram Alpina atau langsung menghubungi toko di Jalan Alpina No. 1 Komplek Dago Asri bandung.
(kil/hns)