DPR dan BUMN Rapat Virtual Bahas Stok Pangan di Tengah Corona

DPR dan BUMN Rapat Virtual Bahas Stok Pangan di Tengah Corona

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 20 Apr 2020 12:20 WIB
Pekerja menata stok beras di Gudang Bulog Sub Drive  Serang, Banten, Jumat (3/4/2020). Dirut Perum Bulog Budi Waseso menyatakan stok beras saat ini sebanyak 1,65 juta ton beras medium dan 170 ribu ton beras, cukup untuk  kebutuhan puasa hingga lebaran. Stok beras akan bertambah sekitar 1,7 juta ton lagi dari hasil serapan gabah petani pada puncak masa panen bulan April-Mei. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/pras.
Ilustrasi/Foto: ANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN
Jakarta -

Komisi VI DPR RI menggelar rapat dengar pendapat (RDP) virtual dengan sejumlah BUMN pangan. Hadir dalam rapat ini di antaranya Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Direktur Utama PT RNI (Persero) Eko Taufik, dan Direktur Utama PT PT Sang Hyang Seri (Persero) Karyawan Gunarso.

Rapat dimulai sekitar pukul 11.30 WIB. Rapat dibuka dan dipimpin Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima.

Aria mengatakan, rapat ini membahas antisipasi perusahaan pelat merah dalam menghadapi dampak virus Corona atau COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk konsolidasikan berbagi mitra. Kita perlu mendapat info serealistis mungkin, hal-hal yang dilakukan BUMN pangan untuk antisipasi dampak akibat penyebaran COVID- 19," katanya saat membuka rapat, Senin (20/4/2020).

Dia mengatakan rapat ini bersifat terbuka dan terbuka untuk umum.

ADVERTISEMENT

"Rapat dengan keinginan kita, empati kita, persoalan dampak COVID dengan demikian rapat saya buka dan terbuka untuk umum," ujarnya.

Aria menuturkan, virus Corona tidak hanya berdampak pada aspek sosial. Namun juga berdampak pada ekonomi hingga aspek pangan.

"Dan juga dampak perubahan ekonomi, struktur pasar berubah, lebih aksentuasi masalah kesehatan, setelah kesehatan tahap kedua masalah pangan," katanya.




(acd/ara)

Hide Ads