PUPR Tunda Sejumlah Proyek Infrastruktur Demi Tangani Corona

PUPR Tunda Sejumlah Proyek Infrastruktur Demi Tangani Corona

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 21 Apr 2020 16:27 WIB
gedung kantor kementerian pupr
Foto: Herdi Alif Al Hikam/detikFinance
Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan realokasi anggaran sebesar Rp 44,58 triliun untuk penanganan virus Corona (COVID-19). Dari total anggaran keseluruhan di tahun 2020 sebesar Rp 120 triliun.

"Pada tanggal 15 April yang lalu Menteri Keuangan menambahkan kembali realokasi yang harus dibebankan kepada Kementerian PUPR sebesar Rp 44,58 triliun. Dengan demikian pagu anggaran dari semula Rp 120 triliun sekarang yang harus kita belanjakan Rp 75,42 triliun," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat rapat virtual dengan Komisi V DPR RI, Selasa (21/4/2020).

Hal itu berdampak terhadap keberlangsungan sejumlah proyek infrastruktur. Basuki mengatakan sejumlah proyek akan ditunda dan terpaksa penyelesaiannya harus molor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, dana berasal dari ditundanya paket-paket kontraktual yang belum lelang seperti Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Baro Raya di Kabupaten Pidie, Penggantian Jembatan Sp. Cokroaminoto - Sp. Tohpati di Denpasar, dan Penataan Kawasan Waterfront Kota Pariaman di Sumatera Barat. Proyek tersebut akan ditunda ke 2021.

"Ini bukan dibatalkan tapi ditunda dan pelaksanaannya secara teknis dapat ditunda ke tahun depan. Jadi ini nanti akan kita handle pada bulan Oktober atau November untuk bisa dialokasikan di 2021. Ini kita tunda di 2021," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Kedua, penyelesaian beberapa proyek terpaksa batal selesai tahun ini. Proyek tersebut yakni Pembangunan Bendungan Way Sekampung di Lampung, Bendungan Jragung di Jawa Tengah, Bendungan Temef di Nusa Tenggara Timur, Pembangunan Jalan Lingkar Timur Kuningan di Jawa Barat, Penbangunan Jalan Lingkar Brebes-Tegal di Jawa Tengah, dan optimalisasi jaringan pipa air limbah kota di Medan Sumatera Utara.

"Kalau selesai tahun ini kita selesaikan tapi kalau selesai tahun depan masih bisa diundur tahun 2022. Sehingga pelaksanaannya dapat lebih diperpanjang. Sekali lagi ini pekerjaan jalan terus, hanya uangnya dijereng di tahun berikutnya. Jadi tetap berjalan terus proyeknya," ucapnya.

"Kemudian merubah paket-paket single years tahun 2020 menjadi paket tahun jamak. Ini kan perjalanan kegiatannya melambat karena ada COVID-19, puasa, sehingga ini akan kita jadikan tahun jamak yang harusnya tahun 2020 kita jadikan tahun 2021 seperti Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Ciujung di Banten, Pengembangan PLBN Long Nawan di Kaltara," tambahnya.




(eds/eds)

Hide Ads