Duh! Distribusi Pangan Terganggu oleh Corona

Duh! Distribusi Pangan Terganggu oleh Corona

Soraya Novika - detikFinance
Rabu, 22 Apr 2020 11:21 WIB
Stok pangan di Jawa Tengah dipastikan aman jelang Ramadhan 2020. Stok pangan bahkan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat Jawa Tengah hingga 3 bulan mendatang.
Foto: Antara Foto
Jakarta -

Kehadiran pandemi virus Corona (COVID-19) tentu membawa pengaruh yang signifikan terhadap banyak aktivitas bisnis termasuk aktivitas distribusi pangan. Aktivitas bisnis satu ini sangat rentan terhambat dan cepat atau lambat harus melakukan penyesuaian untuk tetap bertahan.

"Ada perubahan yang cukup signifikan karena pandemi Corona yaitu perubahan cara kita mengkonsumsi. Karena kan sebenarnya bisnis dan manajemen itu di-drive oleh dua aliran yaitu aliran materi dan aliran informasi. Covid ini membuat aliran materi (distribusi barang/pangan) terhambat," ujar Managing Director Business Venturing Development Institute dan Vice Director Undergraduate Universitas Prasetiya Mulya Eko Suhartanto dalam Focus Group Discussion virtual bertajuk Meraup Untung Bisnis Pangan Petani Milenial di Tengah Pandemi COVID-19, Rabu (22/4/2020).

Untuk itu pemanfaatan teknologi informasi dinilai sangat penting untuk segera dijalankan oleh setiap pemangku kepentingan. Karena menurut Eko, pandemi Corona telah merubah perilaku masyarakat menjadi lebih enggan berinteraksi langsung dengan manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga kita memanfaatkan aliran informasi untuk mengatasinya. Karena biasanya kita langsung belanja di ritel, tapi sekarang sudah tidak lagi, ke depan setelah pandemi mungkin ini akan menjadi a new normal atau kebiasaan baru di tengah masyarakat," tambahnya.

Selain itu, penting juga bagi setiap pelaku bisnis pangan untuk memberi jaminan keamanan pangan bagi seluruh masyarakat. Sebab, masyarakat kini lebih selektif dalam memilih pangan. Untuk itu, pelaku bisnis perlu menerapkan protokol kesehatan kepada seluruh pelaku distribusi pangan mulai dari hulu hingga ke konsumen.

ADVERTISEMENT

"Sekarang muncul isu keamanan pangan. Ini memang bagian dari kualitas sebenarnya tapi ini sekarang menjadi isu baru, dimensi baru yang diprioritaskan. Nah, untuk menjaga keamanan pangan, solusi yang paling penting adalah managing employe practice jadi me-manage cara orang-orang yang terlibat dalam rantai tersebut bekerja sesuai SOP WHO atau protokol kesehatan," tambahnya.

Tak hanya itu, pelaku bisnis pangan penting juga untuk mulai memberi perubahan pada kemasan pangan. Harus memastikan keamanan pangan terjadi lewat kemasan tersebut sekaligus menambahkan fitur baru seperti tissue basah untuk mempermudah konsumen membersihkan produk yang baru dibelinya.

"Packaging ini menjadi satu faktor, satu dimensi yang merepresentasikan keamanan tadi. Keamanan dari tidak terkontaminasi virus. Sehingga saya melihat kita perlu menciptakan trusted packaging atau menciptakan konsep packaging yang aman dan bisa jadi opportunity yang akan besar ke depan. Contohnya bisa menyediakan tissue basah misalnya di setiap produk pangannya," pungkasnya.




(fdl/fdl)

Hide Ads