Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan produksi beras di puncak panen raya akan mencapai 5,62 juta ton. Dengan produksi sebanyak itu dipastikan pasokan aman.
Jokowi mengatakan pengelolaan beras dalam negeri menjadi kunci penting bagi antisipasi dan mitigasi kemungkinan krisis pangan. Prediksi itu disampaikan oleh Food and Agriculture Organization (FAO).
"Oleh sebab itu sekali lagi kalkulasi secara detail. Hitung betul secara detail mengenai ketersediaan stok. Tentu dengan memperhitungkan stok di masyarakat, stok di penggilingan, stok di gudang dan stok di Bulog," tuturnya saat membuka rapat terbatas yang membahas antisipasi kebutuhan bahan pokok, Selasa (28/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi mengaku sudah mendapatkan informasi mengenai potensi produksi di puncak panen raya yang jatuh pada bulan ini. Diprediksi total produksi bisa mencapai 5,62 juta ton.
"Kita berharap puncak panen raya di bulan April ini produksi beras kita kemarin saya mendapatkan laporan bisa mencapai 5,62 juta ton. Ini sangat bagus," ungkapnya.
Meski begitu, Jokowi meminta Bulog untuk tetap menyerap gabah dari petani dengan harga yang layak.
Selain itu Jokowi juga meminta agar prediksi itu juga mempertimbangkan kemungkinan terjadinya kemarau panjang di 2020. Meskipun menurut prediksi BMKG tidak ada cuaca ekstrem tahun ini.
"Jaga terus produksi pangan agar tetap berjalan normal. Pastikan juga agar petani juga berproduksi tentu saja dengan menerapkan protokol kesehatan yang baik dan program stimulus ekonomi betul-betul bisa juga menjangkau yang berkaitan dengan produksi beras kita," tutupnya.
(das/ara)