Anies Perpanjang PSBB DKI, Distribusi Beras Terhambat?

Anies Perpanjang PSBB DKI, Distribusi Beras Terhambat?

Vadhia Lidyana - detikFinance
Kamis, 30 Apr 2020 17:50 WIB
Pekerja melakulan aktivitas bongkar muat di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (18/3/2020). Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi memastikan, stok beras untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta masih aman di tengah pandemi covid-19. Saat ini ada sekitar 30.101 ton beras di Pasar Induk Beras Cipinang.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan telah memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sampai 7 Mei 2020, dan bisa diperpanjang lagi sampai 21 Mei 2020 apabila masih ditemukan penyebaran dan kasus baru virus Corona (COVID-19).

Dengan PSBB diperpanjang, apakah distribusi gula ke DKI Jakarta terhambat?

Direktur utama PT Food Station Tjipinang Arief Prasetyo Adi mengatakan, distribusi beras ke DKI Jakarta, maupun di dalam Jakarta berjalan sangat mulus. Pagi ini saja sebanyak 2.914 ton beras sukses mengguyur Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur.

"Distribusi sangat baik, hampir nggak ada kendala. Truk masih masuk. Di PIBC stoknya masuk pagi ini 2.914 ton. Jadi stok di PIBC hari ini 33.826 ton, artinya ada masuk yang cukup banyak," ungkap Arief kepada detikcom, Kamis (30/4/2020).

Arief mengatakan, setiap hari pasokan beras ke PIBC berjalan lancar, apalagi saat panen raya ini.

"Di PIBC setiap hari harus ada in-out, yang kita jaga itu stoknya harus ada di atas 25.000 ton. Jadi kalau ke luarnya 2.000 ton, masuknya harus 2.000 ton, kalau ke luarnya 5.000 ton, ya masuknya harus 5.000 ton," terang Arief.

Begitu juga dengan distribusi beras ke BUMD yang dipimpinnya tersebut.

"Food Station (FS) punya stok hari ini 8.300 ton, di luar PIBC. FS biasanya 7.000 ton, tapi sekarang sudah 8.300 ton. Jadi bertambah 1.300 ton. Itu cukup untuk sekitar 12 hari," papar dia.


Dihubungi secara terpisah, Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengatakan, distribusi beras pada 3 pekan yang lalu sempat terhambat karena banyaknya wilayah yang menerapkan PSBB

"Awal-awalnya 3 minggu yang lalu itu ada hambatan dari aspek ada desa yang membatasi jam kerja. Padahal permintaan tinggi, dan juga lagi panen raya," ujar Sutarto kepada detikcom.

Meski begitu, dengan instruksi pemerintah ke setiap wilayah bahwa logistik utamanya untuk pangan harus tetap dibuka, distribusi beras tak lagi menemui kendala.

"Awalnya ada hambatan, tapi dengan ada surat-surat, informasi di media, dan disampaikan Presiden ini sekarang tidak ada kendala lagi, saat ini berjalan lancar," pungkas dia.




(ang/ang)

Hide Ads