Harga Beras Medium Kok Masih Betah di Atas HET?

Harga Beras Medium Kok Masih Betah di Atas HET?

Vadhia Lidyana - detikFinance
Kamis, 30 Apr 2020 16:55 WIB
Pekerja melakulan aktivitas bongkar muat di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (18/3/2020). Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi memastikan, stok beras untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta masih aman di tengah pandemi covid-19. Saat ini ada sekitar 30.101 ton beras di Pasar Induk Beras Cipinang.
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Harga beras medium hari ini menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) berada di level Rp 11.800-12.000/kilogram (kg). Sejak 2019, harga beras medium memang betah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan pemerintah dalam Peraturan Menteri Perdagangan nomor 57 tahun 2017.

Dalam aturan tersebut, HET beras medium untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan (Sumsel), Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Sulawesi adalah Rp 9.450/kg. Sedangkan, untuk wilayah Sumatera selain Sumsel, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Kalimantan, HET beras medium Rp 9.950/kg. Kemudian, untuk wilayah Maluku dan Papua, HET beras medium Rp 10.250/kg.

Menurut Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Sutarto Alimoeso, harga beras medium memang sulit jika harus dijual sesuai HET.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau beras premium keluar dari pabrik/penggilingan itu di bawah HET, artinya mengejar HET itu tercapai. Bahkan di pasaran masih banyak yang di bawah HET. Nah kalau kita bicara medium itu umumnya sekarang tidak ada harga sesuai HET, apalagi yang Rp 9.450/kg," kata Sutarto kepada detikcom, Kamis (30/4/2020).

Pihaknya pun sudah berulang kali mengusulkan kepada pemerintah agar HET beras medium ditinjau kembali. Sutarto berpendapat, HET beras medium idealnya hanya selisih Rp 2.500 dengan HET beras premium. Perlu diketahui, HET beras premium di wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, Sulawesi ialah Rp 12.800/kg. Sementara di wilayah Sumatera kecuali Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan sebesar Rp 13.300/kg. Lalu di Maluku dan Papua Rp 13.600/kg.

ADVERTISEMENT

"Itu kan mestinya dihitung kembali. Ini kan harus ditetapkan dengan hitungan awal, mulai dari gabah. Kemudian setelah jadi beras medium berapa, jadi kalau kita bertahan HET premium Rp 12.800/kg, ya idealnya medium sekitar Rp 10.300/kg," terang Sutarto.

Dihubungi terpisah, Direktur utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengatakan hal serupa. Ia menilai, pemerintah harus segera merevisi HET beras medium.

"Kalau kita lihat saat ini untuk HET Rp 9.450/kg itu memang agak berat. Saya sudah menyampaikan Rp 9.450/kg harga beras medium itu harus di-review. Hari ini saja ada panen raya yang masih belum selesai sampai satu bulan ke depan. Kalau beras premium Rp 12.800/kg itu masih bisa orang bekerja dan masih ada profit yang bisa dibagi," kata Arief kepada detikcom.




(ara/ara)

Hide Ads