Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan survei itu dilakukan sebagai pencarian data pekerjaan. "Dari sisi perusahaan kelihatan sekali jumlah lowongan kerja turun lebih dari 75%," kata Suhariyanto dalam RDP virtual dengan komisi XI DPR RI, Kamis (30/4/2020).
Dia menjelaskan jumlah iklan lowongan kerja pada April 2020 mencapai 2.439 lowongan, merosot hingga 78% jika dibandingkan dengan periode Maret 2020 yang mencapai 11.090 lowongan.
Suhariyanto mengungkapkan untuk periode Maret 2020 masih ada 502 perusahaan yang memasang iklan, kemudian pada April 2020 terdapat 235 perusahaan. Ada penurunan 53,18% dalam waktu satu bulan.
Penurunan lowongan kerja paling tajam terlihat di sektor akomodasi, makanan dan minuman, perdagangan, dan industri pengolahan.
"Jadi pergerakan di sektor ini menjadi kunci penting, mana-mana yang perlu kita intervensi supaya nantinya terjadi recovery yang cepat," imbuh dia.
Kemudian untuk data pengangguran, Suhariyanto menuturkan, BPS hanya melalukannya dua kali dalam setahun, yakni di Februari dan Agustus.
Baca juga: MRT Jakarta Pastikan Tak PHK Karyawan |
Menurut dia, data jumlah pengangguran untuk Februari 2020 masih dalam proses pengolahan. Namun demikian, data ini dinilai belum menunjukkan adanya dampak COVID-19 secara keseluruhan.
"Sementara untuk posisi Agustus 2020 secara garis besar pengangguran akan meningkat dan sangat bergantung pada keberhasilan penanganan COVID-19," jelas dia.
(kil/dna)