Gegara Corona, Lebak Bulus-Kota Baru Bisa Naik MRT Maret 2026

Gegara Corona, Lebak Bulus-Kota Baru Bisa Naik MRT Maret 2026

Trio Hamdani - detikFinance
Minggu, 03 Mei 2020 11:00 WIB
PT MRT Jakarta batasi operasional MRT guna dukung penerapan PSBB DKI Jakarta. Tiga Stasiun MRT pun ditutup terkait pembatasan operasional tersebut.
Foto: Antara Foto
Jakarta -

Di tengah pandemi virus Corona, proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2 tetap berjalan meski harus dilakukan penyesuaian jadwal.

Pelaksanaan pekerjaan konstruksi (commencement of work) paket kontrak CP 201 yang seharusnya dimulai pada Maret 2020 lalu, ditunda hingga Juni 2020 mendatang. Hal ini terjadi karena situasi pandemi tidak memungkinkan bagi kontraktor untuk mulai bekerja, tenaga expert dari Jepang juga dikurangi, dan agar tidak terjadi pembengkakan anggaran bila dikerjakan pada masa krisis seperti saat ini.

PT MRT Jakarta (Perseroda) berharap agar krisis dapat segera berakhir agar pekerjaan konstruksi Bundaran HI-Harmoni dapat segera dimulai. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) dalam Forum Jurnalis melalui video konferensi beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baseline schedule CP 201 mulai pada 1 Maret 2020 hingga 31 Desember 2024. Sekarang jadwalnya menjadi 3 Juni 2020 hingga 30 Maret 2025. Sehingga operational stage 1 direncanakan pada April 2025," jelas ia.

"Begitu juga dengan CP 202 hingga CP 207 mengalami perlambatan sekitar tiga bulan," tambah William.

ADVERTISEMENT

Dengan mundurnya jadwal pelelangan, kemungkinan penyelesaian konstruksi lanjutan dari Harmoni hingga Kota akan selesai pada Maret 2026.

"Kita berharap krisis tidak berkepanjangan sehingga pekerjaan fase 2A bisa dikerjakan pada Juni 2020 mendatang," imbuh ia.

Pembangunan fase 2A MRT Jakarta meliputi jalur Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 6,3 kilometer dengan tujuh stasiun bawah tanah, sedangkan fase 2B melanjutkan dari Kota hingga Ancol Barat sepanjang sekitar 6 kilometer dengan dua stasiun bawah tanah dan satu depo.

Kebutuhan pendanaan fase 2A mencapai Rp 22,5 triliun dan fase 2B sekitar Rp 7,3 triliun.

"Komitmen JICA terhadap pendanaan fase 2A sebesar Rp22,5 triliun sudah confirm, dan penandatanganan Loan of Agreement sudah dilakukan, tidak ada perubahan," ungkap William.

"Terkait fase 2B, persetujuan jalur Kota-Ancol Barat sedang diusulkan dari Gubernur DKI Jakarta kepada Bappenas RI dan Kementerian Perhubungan RI. Feasibility study sudah selesai dikerjakan dan kita berharap ada penambahan dana dari JICA untuk menyelesaikan target keseluruhan dari Kota ke Ancol Barat," tambahnya.

Sebelumnya diketahui, pembangunan jalur MRT fase II direncanakan selesai dari Bundaran HI ke Kota pada akhir 2024. Operasionalnya sendiri diancang-ancang bisa mulai dilakukan pada 2025.




(eds/eds)

Hide Ads