Masih Aman Jual-Beli di Tokopedia?

Masih Aman Jual-Beli di Tokopedia?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 04 Mei 2020 18:30 WIB
tokopedia
Foto: tokopedia
Jakarta -

Data akun konsumen Tokopedia dikabarkan kena bobol. Menurut laporan akun Twitter @underthebreach setidaknya ada 15 juta pengguna yang terpengaruh upaya peretasan data pada Maret 2020.

Hal ini pun menimbulkan kekhawatiran bagi pelapak maupun pembeli online yang melakukan transaksi jual beli di Tokopedia. Meski begitu, raksasa e-commerce ini sudah menjamin bahwa data konsumen aman, termasuk data-data kartu kredit maupun dompet digital.

Tokopedia memastikan tidak ada kebocoran data pembayaran. Seluruh transaksi dengan semua metode pembayaran, termasuk informasi kartu debit, kartu kredit dan OVO, di Tokopedia tetap terjaga keamanannya," kata VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak melalui keterangan tertulis, Minggu (3/5/2020).

Pakar keamanan internet dari Vaksincom Alfons Tanujaya pun mengakui sistem keamanan Tokopedia berhasil mengamankan password pengguna, sehingga akun tidak dibobol. Hanya saja, dengan adanya upaya peretasan ini pengguna Tokopedia diminta tetap berhati-hati karena ada ancaman kejahatan yang mengintai.

Pasalnya, beberapa data berhasil dihimpun peretas, seperti username, alamat email, nama user, tanggal lahir dan nomor telepon

"Saya lihat pengamanan sudah di-hash, di-hash satu arah dan sudah di enkripsi kodenya. Data bocor tapi passwordnya nggak bocor. Secara umum sebenarnya masih aman, tapi karena security yang baik mending disarankan ganti password," jelas Alfons kepada detikcom, Senin (4/5/2020).


Alfons pun berbagi cara agar masyarakat bisa tetap jual beli online di lapak e-commerce dengan aman. Alfons menyarankan agar pengguna lebih teliti dalam memilih password.

Dia mengarahkan agar password akun Tokopedia diubah dan dibuat berbeda dari akun lainnya di internet baik email maupun sosial media. Sehingga akun lain akan aman bila salah satu password berhasil diretas.

Untuk memudahkan mengingat password, dia menyarankan agar pengguna menggunakan aplikasi password manager. Program tersebut bisa menyimpan dan mengamankan password dari banyak akun yang berbeda-beda.

Klik halaman selanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Dia menjelaskan program ini akan menyimpan berbagai password di cloud dan terenkripsi dengan ketat sehingga aman untuk menyimpan.

"Password manager sudah jadi keharusan, banyak yang bagus dan gratis. Cara kerjanya simple, database password kita di Google disimpan nanti kalau kita mau masuk kita bisa lihat. Dia berfungsi simpan password kita di berbagai lini masa," jelas Alfons.

"Jadi kita punya password banyak, tapi cuma mesti inget satu password aja buat ke program password manager-nya," katanya.

Alfons juga mengingatkan masyarakat dalam membuat password jangan pernah menggunakan data dari tanggal lahir ataupun hal lain yang bisa muncul di internet. Percobaan password dengan tanggal lahir adalah yang akan pertama dilakukan seorang hacker.

"User jangan pernah pakai data tanggal lahir dan data apapun di internet jadi password. Itu bahaya sekali, yang pertama akan dicoba adalah dari situ," ujar Alfons.



Simak Video "Video: Grab dan Danantara Buka Suara soal Isu Investasi ke GOTO"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads