Ke Luar Kota 'Boleh' Lagi, Organda: Seruan Nggak Mudik Jadi Sia-sia

Ke Luar Kota 'Boleh' Lagi, Organda: Seruan Nggak Mudik Jadi Sia-sia

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 06 Mei 2020 15:31 WIB
Indonesian police check a car passenger at a checkpoint during the imposition of large-scale restriction to curb the spread of the new coronavirus outbreak on a toll road in Cikarang, West Java, Indonesia, Friday, April 24, 2020. Indonesia is suspending passenger flights and rail service as it restricts people in the worlds most populous Muslim nation from traveling to their hometowns during the Islamic holy month of Ramadan because of the coronavirus outbreak. (AP Photo/Achmad Ibrahim)
Foto: AP/Achmad Ibrahim
Jakarta -

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pihaknya akan kembali mengizinkan seluruh transportasi beroperasi ke luar daerah. Hal ini dilakukan untuk mengakomodasi perjalanan khusus dalam rangka bukan mudik.

Menanggapi rencana ini, pengusaha angkutan darat pun bingung. Sekjen Organisasi Angkutan Darat (Organda) Ateng Haryono menilai kalau transportasi antardaerah diperbolehkan lagi sama saja seperti membuat larangan mudik jadi sia-sia.

"Ini jadinya ya seruan nggak mudik jadi kayak sia-sia aja, orang pun bingung mau ikutin yang mana," kata Ateng kepada detikcom, Rabu (6/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, menurut Ateng kalau ada pihak yang dibolehkan mudik pihak lain pun akan minta diizinkan juga untuk mudik.

"Ini jadi orang mau ikutan semua, memang mungkin pemerintah udah bikin aturannya yang boleh cuma beberapa orang aja pake surat segala macam tapi ya banyak pasti yang mau ikut," jelas Ateng.

ADVERTISEMENT

Pihaknya sendiri justru sebetulnya tidak masalah apabila masih dilarang beroperasi. Dia mengatakan meskipun butuh penumpang pihaknya tidak ingin menjadi tempat penularan dan membuat wabah makin panjang karena penyebaran bertambah.

"Kita juga imbau nggak mudik lho, kita nggak masalah berhenti meskipun kita tahu kita antar penumpang. Tapi kita sendiri nggak ingin jadi tempat penularan, kami juga nggak mau makin panjang wabahnya, ini bahaya juga," ujar Ateng.




(eds/eds)

Hide Ads