Banten Hattrick Pengangguran Tertinggi, Pemprov Klaim Banyak PHK

Banten Hattrick Pengangguran Tertinggi, Pemprov Klaim Banyak PHK

Bahtiar Rifa'i - detikFinance
Rabu, 06 Mei 2020 15:21 WIB
Pengangguran
Foto: Fuad Hasim
Serang -

Selama tiga tahun berturut-turut Provinsi Banten menjadi daerah dengan jumlah pengangguran terbanyak di Indonesia versi Badan Pusat Statistik (BPS). Pemerintah Provinsi (Pemprov) berdalih banyaknya pengangguran karena ada perusahaan yang melakukan PHK khususnya di akhir 2019.

"Itu survei sebelum COVID-19. Memang ada kenaikan pengangguran. Jadi itu ada beberapa perusahaan di akhir 2019 yang PHK besar-besaran," kata Kepala Dinas Ternaga Kerja Banten Al Hamidi kepada detikcom, Serang, Rabu (6/5/2020).

Salah satu perusahaan yang PHK karyawan adalah PT Krakatau Steel di Cilegon. Perusahaan ini melaporkan ada 2.229 yang diPHK.

"Itu terakhir (dilaporkan), tapi nggak tahu ke sananya, itu sudah dicatat di statistik," paparnya.

Belum lagi perusahaan yang memutus kerja di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang. Jumlahnya, Al Hamidi tidak bisa memeriinci tapi PHK terjadi di akhir 2019 di dua wilayah itu.

Selain faktor PHK, Al Hamidi berdalih bahwa gagal panen jadi salah satu faktor penyumbang penganguran. Ini kemudian jadi catatan di survei BPS.


Faktor lain kenapa Banten selalu jadi penyumbang pengangguran terbanyak lanjutnya karena posisi daerah ini yang strategis. Daerah ini dikenal dengan ribuan industri dan menarik jumlah pendatang khususnya dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sumatera.

"Dari manapun juga jadi tempat mencari kerja karena Banten terkenal 1000 industri. Bahkan kaalu ada perusahaan di Jawa yang membutuhkan ribuan orang jarang orang Banten mau ke Jawa," pungkasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada penambahan 23 ribu orang lebih pengangguran di Banten Februari 2020. Total ada 489 ribu lebih atau 8,01 persen penduduk yang menganggur. Angka ini merupakan tertinggi se-Indonesia dan di atas rata-rata persentasi nasional 4,99 persen.

Sebelumnya, pada periode Agustus 2019, daerah ini juga urutan pertama se-Indonesia soal pengangguran, di angka 8,11 persen. Periode itu, ada 5,56 juta penduduk bekerja atau naik 230 ribu pekerja dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada Agustus 2018, BPS juga menyampaikan bahwa angka pengangguran daerah ini 8,52 persen dan jadi posisi paling atas daerah penyumbang pengangguran. Angkanya lebih besar dari rata-rata nasional yang sebesar 5,34 persen. Waktu itu, rata-rata pengangguran seperti Jawa barat 8,17 persen. DKI Jakarta 6,24 persen, bahkan Papua Barat 6,30 persen.

Sebagai catatan, Kepala BPS menyatakan bahwa survei BPS ini dilakukan sebelum ada pandemi Corona pada Februari 2020. Status kejadian luar biasa juga baru diumumkan pada Maret 2020




(bri/hns)

Hide Ads