Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto merespons usulan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) untuk menggelar tes massal virus Corona (COVID-19) khusus untuk pedagang pasar tradisional dan mal. Hal ini dilakukan agar para pedagang bisa melanjutkan usahanya di saat Jabar memberlakukan PSBB di seluruh kabupaten/kota dengan aman.
Agus setuju dengan ide tersebut asalkan dalam pelaksanaannya nanti, pasar dan mal tetap menerapkan protokol kesehatan di wilayah PSBB.
"Tadi ada masukan dari Pak Gubernur bahwa harus mengetes pelaku atau pedagang. Dan perputaran orang yang bergerak itu maksimal 30% ini adalah ide yang bagus," kata Agus dalam konferensi pers virtual Kemendag Pedulu, Jumat (8/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus mengatakan, pihaknya akan membahas usulan ini lebih lanjut dengan pejabat terkait. Sebelumnya, RK memang meminta Agus agar berbicara dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 agar Kemendag diberikan kuota khusus PCR untuk menggelar tes massal tersebut.
"Kita nanti akan bicara sehingga nanti ke depannya akan kita berlakukan protokol kesehatan, tujuannya meningkatkan perekonomian," ungkap Agus.
Menanggapi Agus kembali, RK mengatakan dengan pasar tradisional tetap buka, maka para pedagang bisa membantu perekonomian petani juga dengan menyerap hasil panennya.
"Asosiasi pedagang pasar Indonesia sudah punya komitmen. Sehingga barang-barang yang di desa yang mungkin selama ini kurang terserap karena dalam COVID-19, itu bisa diserap oleh pasar," tutur pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut.
Harapannya, tes massal ini betul-betul dikabulkan. Sehingga, langkah selanjutnya pemda Jabar bisa segera menyediakan gudang untuk para pedagang pasar menyimpan stok dagangannya. Langkah ini juga dilakukan untuk mendukung program pasar digital bagi pedagang pasar tradisional.
"Nanti pemerintah akan mendukung pergudangannya, nanti regulasi mengatur penjualannya dan bagaimana bisa kita kerjasamakan. Itu juga sebuah usulan konkrit dari para pedagang pasar. Sehingga semua berjalan tapi dengan cara barulah, kira-kira begitu. Mudah-mudahan eksperimen ini bisa kita lakukan di Jawa Barat dengan cepat," tutup Kang Emil.
(fdl/fdl)