McDonald's Tutup, Erick Thohir Buka-bukaan Rencana Rombak Sarinah

McDonald's Tutup, Erick Thohir Buka-bukaan Rencana Rombak Sarinah

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 08 Mei 2020 19:50 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir (Achmad Dwi Afriyadi/detikcom)
Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir akhirnya buka suara terkait keputusan restoran cepat saji McDonald's berhenti operasi di Gedung Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Erick punya rencana besar untuk merombak pusat perbelanjaan tersebut.

Erick menjelaskan, Sarinah merupakan poyek Presiden Pertama Sukarno. Ia bilang, Gedung Sarinah akan dirombak menjadi Indonesia friendly. Artinya, Gedung Sarinah akan menjadi tempat yang berpihak pada merek dan hasil usaha kecil dan menengah (UKM).

"Saya rasa Sarinah sebuah project yang diciptakan Pak Soekarno yang luar biasa. Sarinah hari ini harus ada Sarinah ke depan. Karena itu Pak Jokowi sendiri bersama saya mendiskusikan bagaimana supaya konsep ritel ini lebih friendly kepada Indonesia, artinya keberpihakan pada merek lokal dan hasil ukm yang dikuratorkan" paparnya di Kementerian BUMN Jakarta Pusat, Jumat (8/5/2020).

Dia menjelaskan, Sarinah akan mengusung konsep Indonesia yang modern. Di dalamnya akan memuat tempat makan, belanja bahkan tempat terjadi kesepakatan dagang (trading area).

"Karena itu tadi secara simbolik areanya mesti menjadi lifestyle. Orang bisa datang ke situ makan, belanja dengan enak, dengan gayanya. Nah ketika marketnya besar baru kita kerucutkan di tempat itu ada tempat deal, trading area supaya buyer luar negeri melihat ini produk-produk," ungkapnya,

Bukan hanya itu, Sarinah juga bakal diisi dengan tempat pelatihan, duty free hingga tempat berkumpulnya para startup.

"Tempat coaching, maksudnya di-training itu kan lantainya sampai atas. Kalau bisa kantor yang ada di Sarinah semua startup saya mau. Saya sudah minta beberapa kantor LinkAja yang anak muda kalau bisa pindah ke situ" ujarnya.

Memang, ia menyadari perombakan total Sarinah memiliki kosekuensi terhadap para penyewanya.

"Memang suka nggak suka ketika desainnya diubah total ada kosekuensi yang tidak enak, penyewa-penyewa di situ ya tidak bisa tidak kita kasih tahu kalau mau renovasi. Karena itu sudah sampaikan dengan konsep seperti ini siapa yang bisa ikut ayo, yang memang tidak bisa ikut kita mengerti nggak apa-apa," terangnya.

"Itu bagian kebeperpihakan lah yang namanya keberpihakan selalu dibilang salah dan benar. Cuma hari ini keberpihakan BUMN dengan Sarinahnya. Kita mau brand lokal, UKM desainer mendapat tempat prioritas," ungkapnya.


(acd/dna)

Hide Ads