Sri Mulyani Bilang Konsumsi Bisa 0%, Apa Maksudnya?

Sri Mulyani Bilang Konsumsi Bisa 0%, Apa Maksudnya?

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 11 Mei 2020 10:50 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hadiri rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI. Sri Mulyani membahas kondisi ekonomi di tahun 2020.
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta -

Wabah COVID-19 telah membuat ekonomi RI tahun ini begitu sulit. Pertumbuhan ekonomi Indonesia merosot tajam di kuartal I-2020 menjadi 2,97%.

Pemerintah sendiri sudah menyiapkan skenario kondisi ekonomi tahun ini. Ada 2 skenario pertumbuhan yakni 2,3% dan skenario terburuknya kontraksi atau -0,5%. Jika ekonomi RI di 2020 berada di skenario terburuk maka konsumsi tahun ini bisa mendekati 0%. Apa maksudnya?

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah menerangkan, konsumsi merupakan bagian dari perhitungan pertumbuhan ekonomi. Itu artinya jika konsumsi 0% maka tingkat konsumsi tahun ini sama dengan tahun lalu atau tidak ada pertumbuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi nilai konsumsi pada tahun 2020 sama dengan nilai konsumsi 2019, tidak ada pertumbuhan," tuturnya saat dihubungi detikcom, Senin (11/5/2020).

Menurutnya sebenarnya kondisi ini sangat wajar, sebab sepanjang 2020 masyarakat cenderung menahan konsumsi di tengah pandemi. Mereka hanya konsumsi untuk produk yang benar-benar dibutuhkan.

ADVERTISEMENT

"Pertumbuhan konsumsi ini kontribusinya kepada pertumbuhan ekonomi sangat besar. Sehingga dengan tidak ada pertumbuhan dikonsumsi tidak ada juga pertumbuhan ekonomi," tegasnya.




(das/fdl)

Hide Ads