Bank Yudha Bhakti Incar Rp 396 Miliar Lewat Rights Issue

Bank Yudha Bhakti Incar Rp 396 Miliar Lewat Rights Issue

Nurcholis Maarif - detikFinance
Senin, 11 Mei 2020 16:41 WIB
Bank Yudha Bhakti
Foto: Dok. Bank Yudha Bhakti
Jakarta -

PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) akan melakukan penambahan modal lewat Penawaran Umum Terbatas (PUT) III dalam rangka mewujudkan rencana perseroan untuk naik kelas menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II.

PUT III tersebut akan dilakukan dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau lewat mekanisme right issue. Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.320.381.878 (satu miliar tiga ratus dua puluh juta tiga ratus delapan puluh satu ribu delapan ratus tujuh puluh delapan) lembar saham dengan nominal Rp 100 per saham atau setara 17,65% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Dengan penawaran tersebut, Bank Yudha Bhakti menargetkan bisa mengantongi dana segar dari aksi korporasi ini sebanyak-banyaknya Rp 396,1 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada hari ini, Senin (11/5/2020), Bank Yudha Bhakti telah menyampaikan registrasi I ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan diharapkan PUT III ini akan efektif pada 25 Juni 2020. Sementara pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditargetkan dilakukan pada 9 Juli 2020.

Sebagaimana diketahui, bank harus punya modal inti Rp 1 triliun-Rp 5 triliun untuk bisa masuk kategori BUKU II. Dengan pelaksanaan right issue ini, Bank Yudha Bhakti akan segera naik kelas mengingat per akhir 2019 perseroan sudah memiliki modal inti Rp 906,88 miliar.

ADVERTISEMENT
Bank Yudha BhaktiBank Yudha Bhakti Foto: Dok. Bank Yudha Bhakti

Dana yang diperoleh dari hasil PUT III ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja dalam pengembangan usaha perseroan, yakni lewat penyaluran kredit dan kegiatan operasional perbankan lainnya. Dengan terealisasinya aksi korporasi itu maka ruang bagi BBYB untuk menjalankan ekspansi bisnisnya semakin lebar.

Tahun 2019, Bank Yudha Bhakti membukukan laba bersih Rp 16 miliar. Sementara pada tahun 2018, mengalami kerugian cukup besar yakni Rp 136,98 miliar, sedangkan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) bank ini juga semakin membaik. NPL nett terkikis jadi 1,63% dari 9,92% pada tahun 2018.

Selain itu, Bank Yudha Bhakti juga telah memiliki tingkat kecukupan modal yang sangat baik dengan mencatatkan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 29,35% pada tahun 2019.

(prf/ara)

Hide Ads