Tekan PHK, Warga Usia 45 Tahun ke Bawah Diizinkan Wira-wiri

Tekan PHK, Warga Usia 45 Tahun ke Bawah Diizinkan Wira-wiri

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 12 Mei 2020 04:40 WIB
Begini suasana Pada hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Depok dengan melakukan Chek Point oleh polisi saat pemeriksaan sejumlah kendaraan di Bundara Fly Over UI, Depok, Jawa barat, Rabu (15/4/2020).  Banya pengendara yang masih mematuhi peraturan PSBB oleh Pemkot Kota Depok
Ilustrasi/Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta -

Pandemi virus Corona atau COVID-19 membuat aktivitas sosial dan ekonomi dibatasi. Akhirnya roda perekonomian melambat dan berujung pada badai PHK.

Pemerintah sendiri saat ini tengah mencari titik keseimbangan agar masyarakat tidak banyak terpapar virus Corona dan juga tidak terpapar PHK. Salah satunya dengan mempersilahkan masyarakat berusia 45 tahun ke bawah untuk beraktivitas kembali.

"Kelompok ini tentunya kita berikan ruang untuk bisa beraktivitas lebih banyak lagi, sehingga potensi terkapar karena PHK akan bisa kita kurangi," kata Kepala BNPB yang juga Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo dalam konferensi pers virtual, Senin (11/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Doni menjelaskan, terdapat kriteria masyarakat dalam potensi terpapar virus. Kelompok paling rentan adalah usia lanjut yang terbagi dalam 60 tahun ke atas dan berusia 46 tahun hingga 59 tahun. Kelompok rentan ini menjadi fokus pemerintah agar dijaga potensi penularannya.

"60 tahun ke atas risiko kematian adala 45%. Kemudian kelompok usia 46 sampai dengan 59 tahun tetapi memiliki penyakit penyerta atau komorbit antara lain hipertensi, diabet, jantung, PPOK penyakit paru obstrasi kronis yang biasanya karena kebiasaan merokok," terangnya.

ADVERTISEMENT

Klik halaman berikutnya >>>

Sementara untuk kelompok warga usia di bawah 45 tahun dianggap memiliki kerentanan yang rendah. Kalaupun terpapar virus, kelompok ini tidak gampang jatuh sakit.

"Sedangkan kelompok muda usia di bawah 45 tahun, mereka adalah secara fisik sehat, mereka punya mobilitas yang tinggi, dan rata-rata kalau toh mereka terpapar, mereka belum tentu sakit. Mereka tidak ada gejala," tuturnya.

Dengan tingkat aktivitas yang lebih tinggi dari kelompok usia 45 tahun ke bawah, maka akan ada peningkatan aktivitas sosial dan ekonomi. Perusahaan juga bisa kembali beroperasi. Diharapkan dengan begitu akan meredam adanya PHK.

Lagi pula dengan dilakukan PHK atau merumahkan karyawan, bisa jadi karyawan dengan usia 45 tahun ke bawah merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG). Mereka justru berbahaya dan bisa menular kelompok rentan.

"Saat ini seluruh bangsa-bangsa di dunia telah berupaya keras bagaimana menjaga keseimbangan tidak ada masyarakat yang terpapar virus, tetapi juga tidak ada yang terkapar karena PHK," kata Doni.

Namun dia mengingatkan, untuk memulai pola hidup baru tetap harus memprioritaskan protokol kesehatan. Dia menyarankan agar masyarakat tetap melakukan jaga jarak, menggunakan masker dan selalu cuci tangan.

"Apabila ini semua sudah bisa dipahami seluruh masyarakat maka diharapkan bangsa kita bisa memulai kehidupan dengan new normal," tutupnya.

Doni Monardo mengatakan, Jokowi menugaskan dirinya untuk menyiapkan proses rehabilitasi. Dia ditugaskan untuk menyusun skenario yang berhubungan dengan keseimbangan, yakni mencegah masyarakat terpapar corona dan PHK.

"Kita tetap menjaga masyarakat untuk tidak terpapar virus Corona tapi kita juga berjuang secara keras agar masyarakat tidak terpapar PHK," tuturnya.

Doni menjelaskan, dalam doktrin penanganan bencana, mengatasi bencana tidak boleh menimbulkan bencana baru. PHK dianggap sebagai masalah baru yang bisa muncul dari masalah pandemi Corona.

Menurutnya menyelesaikan masalah pandemi lebih cepat akan meredam timbulnya bencana baru tersebut. Oleh karena itu dirinya meminta masyarakat untuk ikut serta membantu menangani masalah ini dengan bersikap patuh dan disiplin.

"Dibutuhkan kerja keras dari seluruh komponen masyarakat untuk betul-betul bisa disiplin, taat dan patuh kepada protokol kesehatan. Manakala kita semua serius, sungguh-sungguh, tidak kendor untuk bisa menjaga kondisi yang ada maka kita akan dengan mudah memutus mata rantai penularan," tegasnya.



Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads