PT Bank Mayapada Internasional Tbk masih melanjutkan tren kinerja positifnya. Perusahaan mencatatkan kenaikan laba 7,36% di sepanjang 2019.
Mengutip keterbukaan informasi, Senin (12/5/2020), bank milik salah satu orang terkaya RI, Tahir ini mengantongi laba bersih di 2019 sebesar Rp 556 miliar. Angka itu lebih tinggi 7,36% dibandingkan dengan perolehan laba di 2018 sebesar Rp 517 miliar.
Pendapatan bunga bersih Bank Mayapada tercatat mengalami penurunan dari Rp 3.1 triliun di 2018 menjadi Rp 3,07 triliun. Namun perusahaan berhasil menekan beban operasional selain bunga dari Rp 2,5 triliun menjadi Rp 2,35 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alhasil laba operasional perusahaan pun meningkat dari Rp 600 miliar di 2018 menjadi Rp 714 miliar di 2019.
Di tengah kelesuan ekonomi karena terdampak pandemi virus corona (Covid-19), PT Bank Mayapada Internasional Tbk masih menorehkan kinerja yang positif sepanjang tahun 2019.
Dalam laporan financial highlight per 30 April 2020 yang dirilis Perseroan, Bank Mayapda Internasional Tbk. berhasil menjaga total asetnya stabil di posisi Rp 92.5 trilliun pada posisi April 2020 dibandingkan dengan posisi akhir 2019 sebesar Rp 93.4 triliun.
Pada periode April 2020, permodalan bank mengalami penguatan yang signifikan dengan adanya penambahan Dana Setoran Modal dari pemegang saham sebesar Rp 3.75 trilliun. Peningkatan tersebut menunjukkan dukungan penuh dari pemegang saham pengendali terhadap permodalan Bank.
Total modal Bank Mayapada meningkat dari Rp 12.7 trilliun di akhir tahun 2019 menjadi Rp 16.6 trilliun di April 2020. Jika ditambah dengan cadangan, modal Bank per April 2020 sebesar 20.3 T. Penguatan modal tersebut tercermin dari peningkatan CAR Bank dari 16.18% menjadi 17.97%, jauh di atas ketentuan CAR saat ini sebesar 8%.
Bank Mayapada juga berhasil mengontrol rasio kredit bermasalahnya, hal ini ditunjukan dengan rasio Non Performing Loan (NPL) net per April 2020 sebesar 2.48%.
Per April 2020, Bank Mayapada mencatatkan LDR sebesar 76,64%, turun dari 93.34% di posisi akhir tahun 2019. Hal ini menunjukan upaya manajemen Bank untuk menjaga kualitas kredit dengan berhati-hati dalam penyaluran kreditnya.
(das/ara)