"Kita jual Rp 11.900/kg. Jualnya ke seluruh Indonesia," kata Direktur Komersial Bulog Mansur ketika dihubungi detikcom, Rabu (12/5/2020).
Dengan angka tersebut, Bulog memastikan para RPK dan distributor menjual gula ke masyarakat tak lebih dari harga acuan di konsumen atau Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp 12.500/kg.
"Jadi kita menjaga HET. Setiap pembelian di Bulog siapa pun yang membeli baik RPK, maupun distributor ada pernyataan menjual sesuai dengan HET. Kalau ada yang menjual di atas HET kita dapat, langsung kita cabut," tegas Mansur.
Perlu diketahui, saat ini harga gula rata-rata nasional menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) masih tembus Rp 17.650/kg.
Lonjakan harga gula memang sudah terasa sejak awal Februari 2020. Pada April lalu, Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) mengungkapkan salah satu penyebab harga gula terus melonjak.
Salah satunya yakni kelangkaan stok. Oleh sebab itu Bulog mengajukan impor GKP.
"Pada bulan Februari karena kebutuhan sudah sangat mendesak, waktu itu harga gula sudah sangat naik, kami mengusulkan impor GKP. Tapi itu ternyata tidak langsung bisa mudah turun. Karena itu juga melalui prosedur dan sulit sekali, yang pada akhirnya terlambat semua itu, sehingga stok di pasaran itu sudah tipis. Nah ini dampak dari pada mahalnya gula," ungkap Buwas dalam rapat virtual dengan Komisi IV DPR RI, Kamis (9/4/2020).
(dna/dna)