Di tengah pandemi virus Corona yang ikut menghantam ekonomi dalam negeri, Dato Sri Tahir memberi suntikan modal PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA). Salah satu orang terkaya di Indonesia itu menambah modal hingga sebesar Rp 4,5 triliun.
Tahir mengatakan suntikan modal itu diberikan sebagai upaya untuk memperkuat kinerja perusahaan di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).
"PSPT (Pemegang Saham Pengendali Terakhir) Bank Mayapada menegaskan kembali untuk selalu komit menjaga Bank Mayapada," kata Tahir dalam keterangannya, Kamis (14/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama 30 tahun Bank Mayapada beroperasi, PSPT selalu menunjukkan komitmen nya untuk menjaga disamping juga mengembangkan Bank Mayapada dengan terus melakukan penambahan modal yang dibuktikan dalam kurun waktu 7 tahun terakhir secara berturut-turut setiap tahun selalu merealisasikan penambahan modal," sambung Tahir.
Lebih lanjut Tahir merinci, saat ini pihaknya telah menyuntik sebesar Rp 3,75 triliun ke dalam setoran modal Bank Mayapada. Nantinya, akan ada tambahan lagi sebesar Rp 750 miliar pada bulan September 2020.
"Untuk tahun 2020 ini PSPT telah memasukkan tambahan modal sebesar 3,75 T kedalam Dana Setoran Modal Bank Mayapada dari rencana penambahan modal sebesar total 4,5 T melalui proses rights issue yang tuntas di semester kedua tahun 2020 ini," jelasnya.
Hal itu membuat permodalan Bank Mayapada mengalami penguatan. Tercermin dari peningkatan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan menjadi 17,97% dan termasuk yang tertinggi di industri perbankan Indonesia.
"Sehingga CAR Bank Mayapada menjadi hampir 18% (termasuk yang tertinggi di industri perbankan di Indonesia saat ini) dengan total modal berikut cadangan meningkat menjadi 20,3 triliun," tuturnya.
Bank Mayapada sendiri tercatat masih melanjutkan tren kinerja positifnya. Perusahaan mencatatkan kenaikan laba 7,36% di sepanjang 2019.
Mengutip keterbukaan informasi, bank milik Tahir ini mengantongi laba bersih di 2019 sebesar Rp 556 miliar. Angka itu lebih tinggi 7,36% dibandingkan dengan perolehan laba di 2018 sebesar Rp 517 miliar.
Pendapatan bunga bersih Bank Mayapada tercatat mengalami penurunan dari Rp 3.1 triliun di 2018 menjadi Rp 3,07 triliun. Namun perusahaan berhasil menekan beban operasional selain bunga dari Rp 2,5 triliun menjadi Rp 2,35 triliun.
Alhasil laba operasional perusahaan pun meningkat dari Rp 600 miliar di 2018 menjadi Rp 714 miliar di 2019.
(fdl/fdl)