Ketua Bidang Properti Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sanny Iskandar mengungkapkan bahwa setidaknya ada 19 juta pekerja di sektor properti yang terdampak langsung dan tak langsung sejak adanya virus Corona. Jumlah itu sudah termasuk pekerja dari perusahaan pengembang Tbk, MBR, non MBR dan non Tbk.
"Total di sektor properti itu ada sekitar 19.167.463 karyawan yang terdampak baik di perusahaan Tbk itu ada kurang lebih 44.738 karyawan termasuk anak-anak perusahaannya kemudian yang di perusahaan MBR total itu ada 327.625 dan yang non MBR non Tbk itu kurang lebih 18.785.100," kata Sanny dalam telekonferensi, Kamis (14/5/2020).
Sedangkan jumlah pekerja di sektor lain yang masih bersinggungan dengan sektor properti terdampak Corona mencapai 11.176.471 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Total ada 11,17 juta karyawan terdiri dari 38 sektor terkait langsung ada 3,8 juta pekerja dan 137 industri tidak terkait langsung totalnya sekitar 7,3 juta karyawan," sambungnya.
Dengan demikian, total pekerja terdampak Corona di sektor properti dan sektor terkait properti mencapai 30.343.934 orang.
"Jadi totalnya 30,3 juta karyawan yang mengalami dampak langsung maupun tidak langsung daripada situasi yang ada pada saat ini," imbuhnya.
Hal ini menunjukkan betapa terpuruknya sektor properti di tengah pandemi Corona tersebut. Untuk itu, pihaknya berharap pemerintah bisa memberi perhatian lebih kepada sektor ini sebab bisnis ini merupakan tempat bergantung banyak masyarakat Indonesia.
"Jadi harapan kita kebijakan-kebijakan yang terintegrasi dari pemerintah baik yang terkait dengan masalah pendanaan untuk usaha masalah perizinan, masalah pertanahan, masalah perpajakan dan juga masalah kepemilikan properti ini kita harapkan mendapat perhatian yang lebih minimal di dalam struktur kementerian dulu karena kita melihat ada kementerian yang khusus menangani masalah perumahan," tutupnya.
(ara/ara)