Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menaikkan iuran BPJS Kesehatan. Untuk Kelas I dan II berlaku mulai 1 Juli 2020 mendatang, sedangkan kenaikan untuk kelas III baru akan berlaku tahun 2021.
Keputusan itu mendapat kritikan karena terjadi saat daya beli sedang turun imbas virus Corona (COVID-19). Jokowi sendiri mengakui jika ada penurunan daya beli di masyarakat.
"Saya lihat laporan dari BPS bulan April bahan pangan justru mengalami deflasi sebesar 0,13%, ini ada indikasi penurunan permintaan bahan-bahan pangan artinya daya beli masyarakat menurun," tuturnya saat membuka rapat terbatas virtual, Rabu (13/5/2020).
Berikut jumlah besaran iuran setelah dinaikkan:
1. Kelas I dari Rp 80.000 jadi Rp 150.000
2. Kelas II dari Rp 51.000 jadi Rp 100.000
3. Kelas III dari Rp 25.500 jadi Rp 35.000, baru akan berlaku 2021.
detikcom pun menggelar polling, mengajak pembaca menyuarakan pandangan mereka soal setuju atau tidak iuran BPJS Kesehatan naik lagi. Apa hasilnya? Sejak polling dibuka sekitar pukul 13.00 Jumat (15/5/2020) hingga Sabtu (16/5) pada jam yang sama, ada 582 pembaca detikcom yang menyampaikan aspirasi mereka.
Rinciannya, 499 pembaca detikcom menolak keras iuran BPJS Kesehatan naik, sementara 83 sisanya setuju. Apa saja alasan mereka yang menolak keras iuran BPJS Kesehatan naik?
"Sngt tdk setuju. Saat ini sikon semua orng lagi susah akibat Covid-19 janganlah ditambah susah lg dgn menaikkan iuran BPJS. Pleaseeeeee be wise lah dlm mengambil keputusan!!!," ujar seorang pembaca detikcom yang menyuarakan aspirasinya sekitar satu jam yang lalu.
Pembaca detikcom lainnya meminta pemerintah mengerti kondisi masyarakat saat ini sedang susah gara-gara merebaknya Corona. Jangan lagi dibebani dengan kenaikan tarif.
"Bikin kebijakan itu mbok ya dipikir masak masak, jangan menyakiti, melukai hati rakyat terus, apalagi ini sdh jelas sekali ditolak MA yg putusan nya bersifat final dan mengikat , katanya negara hukum, lha piye kok malah mencontohkan melawan hukum MA sendiri. Tegasnya cuma pada saat mencabut subsidi sana sini dan menaikkan iuran tok, sejahterakan rakyat dan bukan malah sengsarakan rakyat, kalau mau jujur & fair serta menilai apa adanya, zaman peiode pemimpin sebelum nya jauh lebih baik, jauh lebih bijaksana, sekarang dah banyak banget yg nyesel dan sadar akan hal ini., keledai saja tak akan jatuh 2 kali dilubang yg sama., wasallam," paparanya.
Ada juga pembaca detikcom yang meminta pemerintah lebih baik membereskan manajemen BPJS Kesehatan, ketimbang menaikkan iuran.
"Belum saatnya untuk menaikan iuran, dikarenakan kondisi sekarang masyarakat sedang sulit. Untuk kebutuhan sehari-hari sudah susah. Dahulu Askes tidak pernah komentar defisit dan pasti selalu profit, dikarenakan pegawai negeri, tni dan polri banyak yg tdk menggunakan fasilitas kesehatan Askes. Benahi dahulu manajemen BPJS Kesehatan, terutama keuangan dan pelayanannya. Trims," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu bagaimana pendapat pembaca detikcom yang setuju iuran BPJS Kesehatan Naik? Klik halaman selanjutnya.