Anggap BUMN Pangan Kalah dari Bakso Blok S, Dahlan Iskan: Prihatin!

Anggap BUMN Pangan Kalah dari Bakso Blok S, Dahlan Iskan: Prihatin!

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 18 Mei 2020 12:45 WIB
Hari pertama bekerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) mendatangi kantor Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk bersilaturahmi dan membicarakan program mengubah kondisi ibukota,  Jakarta (16/10). Mereka membeicarakan berbagai program seperti monorel, jalan layang, dan jalan tol khusus dari Bekasi ke Tanjung Priok. File/detikFoto.
Dahlan Iskan (Foto: Hasan Alhabshy/detikcom)
Jakarta -
"Saya sangat prihatin bahwa BUMN di bidang pangan kalah dengan bakso Blok S saking kecilnya dan saking jeleknya."Dahlan Iskan, Mantan Menteri BUMN

Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyebut BUMN pangan selain Perum Bulog masih lemah. Bahkan saking lemahnya kalah dengan bakso di Blok S karena BUMN tersebut terlalu kecil.

"Agak memalukan menurut saya kalau BUMN kuat di bidang yang tidak terlalu terkait dengan ketahanan negara tapi sangat lemah yang justru secara langsung terkait dengan kepentingan publik. Misalnya waktu itu saya sangat prihatin bahwa BUMN di bidang pangan kalah dengan bakso Blok S saking kecilnya dan saking jeleknya," kata Dahlan melalui telekonferensi, Senin (18/5/2020).

Dahlan tidak menyebut siapa BUMN yang dimaksud. Namun alasan itulah yang membuatnya merasa gagal menjadi Menteri BUMN selama menjabat pada periode 2011-2014 lalu.

"Sebetulnya saya merasa gagal ketika jadi menteri adalah ketika mendorong agar BUMN mempunyai perusahaan di bidang pangan yang seraksasanya. BUMN ini kan milik negara sedangkan pangan adalah ketahanan negara seharusnya jangan sampai BUMN di bidang pangan lebih kecil dibanding BUMN yang di bidang bisnis pada umumnya yang semua orang sudah melakukan," ucapnya.

Selain itu dalam hal ekspor BUMN dinilai masih lemah. Padahal jika mau, Indonesia bisa didorong menjadi penghasil buah tropis besar dan bisa diekspor seperti yang dulu ia lakukan.

"BUMN sangat lemah di bidang ekspor ini. Karena itu waktu itu saya menyampaikan bahwa kita harus membuat perkebunan durian 5.000 hektar (Ha), perkebunan pisang 5.000 Ha. Pokoknya buah tropis harus menjadi andalan Indonesia. Maka Keunggulan Indonesia yang wilayahnya panjang sekali dari barat sampai ke timur yang berada di area tropis, kenapa tidak produksi buah tropis besaran," ucapnya.

Menurutnya itu bisa menjadi senjata Indonesia untuk melawan ekspor Tiongkok. Jika Indonesia diserbu barang konsumsi dari sana, Indonesia harusnya bisa menyerbu balik dengan hasil buah tropis.

"Di sana itu sekarang orang mulai gila makan durian. Tetapi memang durian yang terkenal dari Thailand dan sekarang dari Malaysia. Bermiliar-miliar durian diperlukan di sana meskipun yang berjasa menduriankan Tiongkok itu sebenarnya Thailand," urainya.




(dna/dna)

Hide Ads