Koperasi Bersiap Jalankan New Normal

Koperasi Bersiap Jalankan New Normal

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 18 Mei 2020 16:13 WIB
Petugas gabungan patroli di hari pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Daan Mogot, Jakbar. Mereka membubarkan massa yang berkerumun.
Ilustrasi Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Pelaku koperasi mengajak seluruh elemen bangsa agar segera bersiap beradaptasi menghadapi kondisi new normal pasca pandemi. Keadaan tersebut pasti akan terasa berbeda, tapi itulah konsekuensi yang harus dipatuhi bersama agar semua orang dapat kembali beraktivitas kembali.

Ketua KSPPS Nasari Syariah Chandra Vokav Saritua berharap Draft Panduan Pemulihan Ekonomi dalam 5 fase yang telah dikaji oleh Menko Perekonomian segera diputuskan. Dengan itu setiap orang wajib patuhi semua aturan dan protokol kesehatan bila aktivitas ekonomi dibuka kembali.

"Kegiatan ekonomi di Jakarta harus segera dibuka setelah lebaran tanggal 25 Mei nanti dan jangan ada lagi perpanjangan PSBB di DKI Jakarta," tegas Chandra.

"DKI Jakarta adalah barometer ekonomi nasional dan 90% transaksi bisnis nasional dilakukan di DKI Jakarta," tambah Chandra.

Wakil Ketua KSP Nasari Frans Meroga Panggabean mengatakan aktivitas ekonomi harus segera dimulai. Pemerintah harus bersiap dengan matang sebelum semua kegiatan dimulai.

"Aktivitas ekonomi harus segera dimulai kembali karena tidak mungkin selamanya kita terus berhenti. Sekali lagi kami berseru agar pemerintah benar-benar telah siapkan semuanya," kata Frans.

Strategi menghindari risiko resesi ekonomi pasca pandemi pun tak luput jadi perhatian Frans. Pertumbuhan ekonomi yang hanya 2,97% pada kuartal I dan jumlah korban PHK yang telah mencapai 6 juta orang seharusnya telah menjadi tanda bahaya yang harus dicermati serius.


"Hingga akhir tahun 2020 semua sektor lain seperti manufaktur, ekspor impor, dan pariwisata pasti butuh waktu untuk bangkit. Kita butuh penyangga yang kuat dan sejarah manis ekonomi kerakyatan muncul sebagai pahlawan penyelamat seperti tahun 1998 harus kita ulang kembali," pungkas Frans.

Chandra mengajak seluruh elemen bangsa untuk saling memelihara optimisme bahwa dengan modal gotong royong dapat melalui semua tantangan imbas pandemi.


Dalam mendukung bersiap beradaptasi menghadapi kondisi new normal pasca pandemi, Nasari Cooperative Group kembali memberi bantuan berupa paket sembako dan masker anti virus.

Bantuan tersebut ditujukan kepada Satgas COVID-19 Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk diserahkan kepada ulama dan masyarakat terdampak virus corona COVID-19 di berbagai daerah.

"Biarpun koperasi dan UMKM adalah sektor yang paling terdampak tapi masih punya optimisme untuk membantu saudara kita lainnya yang juga lebih terkena dampak. Kiranya bantuan ini bisa memberi harapan kepada seluruh masyarakat dari beragam etnis, suku, agama," cetus Chandra.

Bantuan tersebut diserahkan dan diterima langsung Wasekjen MUI bidang Informasi & Komunikasi Amirsyah Tambunan di Kantor MUI Pusat, Jakarta.


"Kami berkoordinasi dengan MUI memberi bantuan 5 ton beras, 5 ton minyak, 5.000 bungkus mi instan, 2,5 ton gula pasir, dan 10.000 bungkus kopi instan. Ditambah juga masker kain produk pelaku UMKM anggota binaan kami sebanyak 5.000 buah serta 250 liter cairan desinfektan yang akan disebar ke pesantren dan masjid," jelas Chandra.

Amirsyah Tambunan mengatakan bantuan ini akan diarahkan kepada guru ngaji, mubaligh, dai, marbot masjid. Bantuan ini segera akan dibagikan ke daerah Senen, Kebon Sirih, Priok, dan Tangsel.



Simak Video "Video Budi Arie di #DemiIndonesia: 27 Tahun Koperasi Dilupakan"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads