Pelaku koperasi mengajak seluruh elemen bangsa agar segera bersiap beradaptasi menghadapi kondisi new normal pasca pandemi. Keadaan tersebut pasti akan terasa berbeda, tapi itulah konsekuensi yang harus dipatuhi bersama agar semua orang dapat kembali beraktivitas kembali.
Ketua KSPPS Nasari Syariah Chandra Vokav Saritua berharap Draft Panduan Pemulihan Ekonomi dalam 5 fase yang telah dikaji oleh Menko Perekonomian segera diputuskan. Dengan itu setiap orang wajib patuhi semua aturan dan protokol kesehatan bila aktivitas ekonomi dibuka kembali.
"Kegiatan ekonomi di Jakarta harus segera dibuka setelah lebaran tanggal 25 Mei nanti dan jangan ada lagi perpanjangan PSBB di DKI Jakarta," tegas Chandra.
"DKI Jakarta adalah barometer ekonomi nasional dan 90% transaksi bisnis nasional dilakukan di DKI Jakarta," tambah Chandra.
Wakil Ketua KSP Nasari Frans Meroga Panggabean mengatakan aktivitas ekonomi harus segera dimulai. Pemerintah harus bersiap dengan matang sebelum semua kegiatan dimulai.
"Aktivitas ekonomi harus segera dimulai kembali karena tidak mungkin selamanya kita terus berhenti. Sekali lagi kami berseru agar pemerintah benar-benar telah siapkan semuanya," kata Frans.
Strategi menghindari risiko resesi ekonomi pasca pandemi pun tak luput jadi perhatian Frans. Pertumbuhan ekonomi yang hanya 2,97% pada kuartal I dan jumlah korban PHK yang telah mencapai 6 juta orang seharusnya telah menjadi tanda bahaya yang harus dicermati serius.
"Hingga akhir tahun 2020 semua sektor lain seperti manufaktur, ekspor impor, dan pariwisata pasti butuh waktu untuk bangkit. Kita butuh penyangga yang kuat dan sejarah manis ekonomi kerakyatan muncul sebagai pahlawan penyelamat seperti tahun 1998 harus kita ulang kembali," pungkas Frans.
Chandra mengajak seluruh elemen bangsa untuk saling memelihara optimisme bahwa dengan modal gotong royong dapat melalui semua tantangan imbas pandemi.
Simak Video "Video Budi Arie di #DemiIndonesia: 27 Tahun Koperasi Dilupakan"
[Gambas:Video 20detik]