Staf Ahli Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (Hippindo) Yongky Surya Susilo menilai bantuan sosial (bansos) tunai atau bantuan langsung tunai (BLT) yang dilakukan oleh pemerintah belum terealisasi secara optimal.
Hal itu terlihat dari pola konsumsi masyarakat yang belum menunjukkan peningkatan, khususnya masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Jadi kami mungkin memproyeksikan (konsumsi) kuartal kedua akan lebih rendah lagi dari kuartal pertama karena kami belum melihat banyak dana tunai yang didistribusikan ke kelas bawah," kata dia dalam diskusi online di saluran YouTube FPCI, Rabu (20/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setidaknya pada Maret dan April penjualan ritel gaya hidup anjlok 40-95%, dan penjualan ritel makanan-minuman anjlok 40-70%.
Dia menilai yang perlu jadi fokus utama adalah kelas menengah ke bawah. Sementara kelas menengah ke atas diyakini masih memiliki dana tetapi menahan diri untuk berbelanja.
"Jadi kami telah melihat pemerintah sudah mencoba segalanya untuk membantu kelas menengah ke bawah. Fokus kelas menengah ke bawah karena kelas menengah ke atas mereka punya uang, tetapi mereka tidak menggunakannya," jelas dia.
Namun dia berharap konsumsi masyarakat akan terlihat membaik pada bulan depan jika bansos tunai bisa disalurkan dengan baik.
"Saya sangat berharap bahwa pada bulan Juni pendistribusian dana tunai digunakan untuk konsumsi," tambahnya.
(toy/eds)