Masuk New Normal, Begini Persiapan Operasional MRT Jakarta

Masuk New Normal, Begini Persiapan Operasional MRT Jakarta

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Minggu, 31 Mei 2020 11:00 WIB
Personil TNI berjaga di Stasiun MRT Bundaraan HI, Jakarta, Selasa (26/5). Kedepannya aparat gabungan TNI dan Polri akan dikerahkan.
Foto: ari saputra
Jakarta -

Memasuki fase pemulihan kenormalan baru (new normal), PT MRT Jakarta (Perseroda) menyiapkan protokol kesehatan dan kampanye Jakarta Bangkit dalam operasionalnya. Kampanye ini mendorong penerapan budaya Bersih, Aman, Nyaman, Green, Kolaborasi, Inovasi, dan Tata Kelola yang Baik alias BANGKIT.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar, seperti dikutip dalam keterangan resminya di situs MRT Jakarta, Minggu (31/5/2020).

"PT MRT Jakarta (Perseroda) memperkenalkan satu sistem protokol yang kita sebut BANGKIT. Protokol-protokol itu akan kita terapkan. Bersih maksudnya soal hygiene. Di transportasi publik misalnya kereta yang dibersihkan tiga kali sehari lalu menyiapkan penyanitasi tangan di setiap stasiun," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aman maksudnya menyiapkan tes temperature tubuh serta edukasi tanpa henti di stasiun dan kereta. Nyaman merupakan hal paling penting karena memastikan pembatasan sosial (social distancing). Pengguna jasa harus merasa bahwa tidak akan terpapar virus COVID-19 bila menggunakan MRT Jakarta," tambah William.

Dia menjelaskan, setiap kereta nantinya maksimal diisi oleh 60 orang dan pihaknya akan menyiapkan marka (penanda) di stasiun dan di dalam kereta bagaimana melakukan antrean.

ADVERTISEMENT

"MRT Jakarta tidak bisa melakukan ini sendiri. Selain petugas, kami juga mengajak pengguna jasa dan pengelola gedung-gedung sepanjang jalur MRT Jakarta," jelasnya.

"Kita kenalkan dan mendorong waktu kerja yang fleksibel (flexible working hours) sehingga penumpukan penumpang tidak terjadi di jam sibuk biasanya yaitu pukul 7-9 atau 17.00-19.00. Dengan melebarkan sibuk tersebut, tidak terjadi penumpukan dan kepadatan penumpang," katanya.

Selain itu, PT MRT Jakarta (Perseroda) akan mendorong inovasi melalui berbagai teknologi seperti pembayaran nontunai atau penggunaan kode QR dalam melakukan pengetapan di pintu penumpang (passenger gate).

PT MRT Jakarta sendiri telah menerapkan komponen-komponen seperti pembatasan jumlah penumpang per kereta, penyesuaian jadwal layanan, dan pengetatan protokol kesehatan selama masa PSBB. Hal tersebut akan terus dilaksanakan selama fase kenormalan baru dan adaptasi terhadap virus COVID-19.




(eds/toy)

Hide Ads