Batalkan Kerja Sama Rp 63 T, Boeing Dituntut ke Arbitrase

Batalkan Kerja Sama Rp 63 T, Boeing Dituntut ke Arbitrase

Soraya Novika - detikFinance
Selasa, 02 Jun 2020 09:10 WIB
Boeing sementara akan menutup sementara pabriknya di Washington untuk mengurangi penyebaran virus corona (COVID-19). Penutupan berlangsung selama 14 hari.
Foto: AP/Ted S. Warren
Jakarta -

Perseteruan antara Boeing Co (produsen pesawat Amerika Serikat) dan mantan mitranya Embraer SA (produsen pesawat Brasil) kini kian memanas. Konflik keduanya kini berlanjut ke meja arbitrase setelah kesepakatan kerja sama senilai US$ 4,2 miliar atau setara Rp 63 triliun (kurs Rp 15.000/US$) berakhir gagal.

Demikian menurut salah seorang narasumber dari Embraer dikutip dari Reuters, Selasa (2/6/2020).

Sejauh ini, baru diketahui secara publik bahwa Embraer telah menuntut Boeing ke meja arbitrase. Embraer kecewa sebab Boeing tiba-tiba menghentikan kesepakatan tersebut pada April 2020 kemarin, setelah bertahun-tahun menyusun rencana bersama. Sampai berita ini terbit, sayangnya belum ada tanggapan resmi dari pihak Boeing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana diketahui, Boeing dan Embraer sepakat akan membuat perusahaan patungan (joint venture/JV) per 24 April 2020 lalu. Namun, Boeing tiba-tiba mengklaim Embraer tidak memenuhi syarat yang telah disepakati hingga batas waktu yang ditentukan. Hanya saja Boeing tak menjelaskan secara rinci syarat apa saja yang dimaksud. Sementara, Embraer memastikan pihaknya telah mengikuti seluruh persyaratan yang diminta.

Berdasarkan perjanjian, Boeing akan memiliki 80% operasi pesawat komersial Embraer dan Embraer hanya 20%. Meski mendapat porsi yang kecil, perjanjian ini akan membuat Embraer mampu bersaing dengan perusahaan asal Kanada yakni Bombardier yang telah bekerja sama dengan Airbus sejak 2017 lalu.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, rencana kerja sama Boeing dan Embraer yang sudah dirancang sejak 2018 lalu tak juga mencapai kata sepakat. Saat itu, rencananya kerja sama bisa mulai terjalin mulai 2019 namun prosesnya terhalang oleh penyelidikan dari Uni Eropa. Saat itu, Boeing menyebut seluruh otoritas telah menyetujui kerja samanya dengan Embraer. Tinggal komisi Eropa yang tak kunjung memberikan persetujuannya kepada kerja sama Boeing dan Embraer.

Tekno



(eds/eds)

Hide Ads