.webp)
Penjualan ritel di Zona Euro (negara di Uni Eropa yang menggunakan mata uang Euro) anjlok begitu cepat sepanjang April 2020 lalu. Penurunan terjadi pada hampir semua jenis barang termasuk makanan dan minuman akibat penerapan lockdown mencegah penyebaran COVID-19.
Berdasarkan data yang dilaporkan Badan Statistik Uni Eropa, penjualan ritel di 19 negara Zona Euro turun 11,7% dari level Maret yang berada di 19,6%. Penurunan ini adalah yang paling curam sejak 1999 bahkan melampaui yang sempat terkoreksi hingga 11,1%.
Bila dibandingkan secara tahunan, penurunan ini adalah yang terburuk dalam catatan Eropa. Mengutip Reuters, penurunan penjualan tahun ini empat kali lebih dalam dari penurunan yang pernah terjadi pada era krisis keuangan 2008-2009 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu-satunya yang menjadi harapan hidup bagi ritel saat ini adalah peningkatan tajam pesanan online yang melonjak hingga 10,9% dalam sebulan.
Penurunan penjualan ritel terjadi pada hampir seluruh jenis barang. Paling tajam terjadi pada bahan bakar otomotif, bahan pakaian, alas kaki dan tekstil.
Namun, barang-barang kebutuhan pokok seperti makanan, minuman, tembakau, obat-obatan hingga barang medis pun ikut turun drastis. Selama Maret 2020 lalu, penjualan komoditas pokok tersebut sebenarnya sempat meningkat tajam, namun hal ini terjadi karena adanya aksi menimbun barang secara besar-besaran.
Negara yang mengalami penurunan penjualan month to month paling curam adalah Malta dan Irlandia. Sedangkan, penurunan penjualan year on year paling tajam terjadi di Prancis dan Spanyol. Finlandia adalah satu-satunya negara yang mencatatkan kenaikan penjualan hingga 0,3% dari Maret 2020.
(eds/eds)
