Pandu Patria Sjahrir lebih dikenal sebagai Direktur PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan juga Ketua Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI). Tapi siapa sangka ternyata dia tengah asik nyemplung di dunia investasi startup.
Sedikit yang tahu, ternyata Pandu sudah berkecimpung di dunia investasi perusahaan digital selama 7 tahun. Baru belakangan ini dia diketahui sebagai Presiden Komisaris SEA Group (dulunya Garena) untuk wilayah Indonesia yang menaungi Shopee. Pandu juga diketahui sebagai salah satu anggota Dewan Komisaris Go-Jek dan juga Bukalapak.
"Ya memang karena sebagai ketua asosiasi, lebih banyak berbicara untuk urusan asosiasi, urusan undang-undang Minerba begitu. Sebenarnya saya sudah 7 tahun investasi teknologi tapi memang bukan buat dipamerin lah. Sebagian memang sudah jalan seperti di Go-Jek orang udah tahu, Bukalapak juga ya sebenarnya hanya investasi saja dan SEA yang orang juga banyak yang belum tahu," tuturnya saat berbincang dengan detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pandu mengaku memang memiliki ketertarikan untuk berinvestasi di sektor digital. Awalnya dia berinvestasi secara pribadi tanpa kendaraan perusahaan. Beberapa benih yang ditanamkan di perusahaan startup ternyata tumbuh cukup baik.
Ketertarikan Pandu di dunia investasi perusahaan digital semakin tinggi. Hingga akhirnya dia membuat perusahaan investasi Indies. Selain itu di bawah perusahaan itu juga ada perusahaan investasi yang bernama AC Ventures (ACV).
"Itu saya ada investasi buat company yang masih kecil lewat sub-fund namanya ACV. Kalau di Indies untuk perusahaan-perusahaan yang besar yang sudah established. Jadi memang saya bikin profesional investment company, jadi ada sekitar 20 orang yang buat ngurusin investasi," terangnya.
Pandu menceritakan, awal mula dia masuk sebagai investor di SEA Group. Seiring berjalannya waktu, Pandu diminta menjadi Chairman untuk wilayah Indonesia. Kemudian perusahaan kapital itu mulai mengembangkan Shopee di Indonesia, Pandu pun diminta untuk menjadi komisaris pertama dan satu-satunya.
"Jadi dulu namanya Garena. Investasi saya kecil-kecilan lah, waktu itu kan saya nggak tau Garena jadi apa, cuma gaming, masih kecil lah. Revenuenya ya Shopee masih nol, Garena saat itu hanya Rp 1 triliun, tapi sekarang sudah Rp 50 triliun revenue-nya. Shopee saja sekarang sudah Rp 25 miliar. Market cap kita sekarang US$ 40 miliar kurang lebih Rp 500 triliun, jadi alhamdulillah," terangnya.
Lalu apakah itu yang membuat Pandu lebih tertarik di dunia digital ketimbang batu bara?