Negara di Dunia Kumpulkan US$ 2,5 Juta Bantu UMKM Terdampak Pandemi

Negara di Dunia Kumpulkan US$ 2,5 Juta Bantu UMKM Terdampak Pandemi

Abu Ubaidillah - detikFinance
Senin, 08 Jun 2020 21:12 WIB
Kemnaker
Foto: Kemnaker
Jakarta -

Sesditjen Binalattas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) yang juga sebagai Alternate Director Asian Productivity Organization (APO) for Indonesia, Surya Lukita Warman menyebut surplus anggaran APO yang diakumulasikan sejak 2010-2019 sepakat dimanfaatkan untuk pemulihan ekonomi dan bisnis akibat COVID-19.

Persetujuan tersebut dicapai dalam Governing Body Meeting (GBM) APO e-62 yang awalnya diselenggarakan via teleconference setelah mayoritas anggota APO mengusulkan proposal yang dipimpin Sekjen APO, APK Mochtan (Indonesia) dan pimpinan Sidang APO, Dr. Ha. Minh Hiep (Vietnam).

"Negara-negara Anggota APO sepakat mengalokasikan anggaran untuk meminimalisir dampak pandemi COVID-19," terang Surya dalam keterangan tertulis, Senin (8/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Surya, anggaran yang dialokasikan mencapai USD 2,5 juta dan akan digunakan untuk pembiayaan mengentaskan krisis seperti program transformasi bisnis dan keberlangsungan bisnis membantu UMKM di berbagai negara.

"Implementasi dengan memperkuat kemampuan digital NPO; penyediaan In country services; mengorganisir Program Digital Multi County (DMC) dan melaksanakan penelitian untuk pemulihan UMKM/Micro Small Medium Enterprises (MSMEs)," sambung Surya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Sekretariat Jenderal APO, AKP Mochtan menambahkan prosedur pemanfaatan surplus, yakni setiap anggota APO akan mendapat bantuan yang sama dan akan didampingi pelaksanaannya. Untuk durasinya sendiri akan dilaksanakan dari tahun 2020 setelah mendapat persetujuan dari Governing Body.

GMB ke-62 ini semula akan diselenggarakan di Fiji pada 21-23 April 2020, namun karena adanya pandemi, GMB akhirnya dilangsungkan via teleconference. Pada GMB ini, sebanyak 20 negara turut berpartisipasi, antara lain Indonesia, Philipina, Vietnam (Chair), Srilangka, Singapura, Thailand, Kamboja, Mongolia, Bangladesh, Jepang, Turki, Malaysia, Fiji, India, China, Nepal, Korea, Pakistan, Lao dan Iran. Sebagai informasi, APO berdiri pada 11 Mei 1961, merupakan organisasi di Asia yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas negara-negara anggotanya.




(mul/ega)

Hide Ads