Begini Cara Atur Kapasitas KRL Biar Nggak Numpuk Selama New Normal

Begini Cara Atur Kapasitas KRL Biar Nggak Numpuk Selama New Normal

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Sabtu, 13 Jun 2020 17:28 WIB
KRL tujuan Bogor di Stasiun Manggarai padat penumpang sore ini
Foto: Kadek Melda Luxiana/detikcom
Jakarta -

Kereta commuter atau KRL adalah salah satu angkutan massal yang biasa digunakan masyarakat Indonesia. Namun bagaimana dengan kondisi new normal saat ini?

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan saat ini pemerintah berupaya untuk melakukan pencegahan penularan COVID-19 dengan protokol kesehatan yang ketat baik di stasiun maupun di dalam kereta.

Menurut dia, saat ini Ditjen Perkeretaapian sudah melakukan simulasi untuk penempatan penumpang demi meminimalkan risiko.

"Jadi kami simulasi konfigurasi penumpang untuk meminimalkan risiko yang berdiri. Kalau yang duduk sudah bisa tidak saling bersentuhan, nah yang berdiri juga mesti diatur," kata dia dalam diskusi online, Sabtu (13/6/2020).

Pada saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kereta commuter diatur maksimum 60% dari kapasitas normal. Namun angka ini masih terlalu longgar karena hanya satu lajur yang berdiri dan saling memunggungi.

Klik halaman selanjutnya.


Kemudian, pemerintah sudah mendapatkan masukan dari pakar terkait jumlah penumpang yang bisa ditambahkan asal dengan protokol yang ketat.

"Kalau ditambah jadi 102 orang potensi bersentuhannya memang makin besar. Tapi penumpangnya juga bisa disiplin menggunakan jaket, masker dengan tertib dan tetap mematuhi tanda-tanda yang ada di dalam kereta. Tapi kalau ada usulan penambahan lagi belum mungkin untuk dilakukan," jelas dia.

Namun ke depan, pihaknya selalu memantau volume harian jumlah penumpang. Biasanya puncak penumpang terbanyak terjadi pada Jumat dan Senin.

Lalu untuk jam sibuk masih berada pada pukul 6 sampai 7 pagi dan jam sibuk sore pukul 4-5 sore.

"Kita sudah berupaya melakukan rekayasa operasi bagi antrean agar di stasiun tidak bertumpuk," ujarnya.


Zulfikri mengimbau kepada penumpang agar bisa menunda perjalanan yang tidak terlalu penting di jam ramai atau menggunakan moda transportasi lain.

"Tetap disiplin jaga kesehatan dan melakukan kebiasaan baru seperti menggunakan masker dan rajin mencuci tangan," jelasnya.



Simak Video "Video: Detik-detik Mobil Boks Tertabrak KRL di Dekat Stasiun Bojong Gede"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads