Direksi Mau Dirombak Erick Thohir, Ini PR Besar Telkom

Direksi Mau Dirombak Erick Thohir, Ini PR Besar Telkom

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 16 Jun 2020 10:55 WIB
Gedung telkom
Foto: detikINET/Achmad Rouzni Noor II
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir akan merombak PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom. Dalam perombakan ini, Erick pernah menyatakan akan memasukkan direksi yang berusia di bawah 40 tahun.

Terkait perombakan ini, Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menilai terdapat sejumlah pekerjaan rumah yang akan dihadapi Telkom ke depannya. Dia menjelaskan, Telkom sendiri merupakan perusahaan yang besar dengan keuntungan yang besar. Telkom juga diuntungkan dengan statusnya sebagai perusahaan pelat merah.

"Karena BUMN, Telkom diuntungkan adanya keberpihakan dari pemerintah dibanding kepada operator telekomunikasi lain. Sehingga tantangan Telkom menjadi lebih mudah. Dan kalau kita lihat sebenarnya, Telkom Group juga sudah on the track melakukan transformasi," katanya kepada detikcom, Selasa (16/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, ke depan persaingannya akan beda. Dia menuturkan ke depan operator lain mungkin bergabung atau merger sehingga pemain yang bergerak di bidang ini akan semakin sedikit.

"Dan dengan kian terbukanya investasi, maka tidak bisa lagi mengandalkan keberpihakan dari pemerintah karena pemerintah dan regulator harus kian fair pada semua operator," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Maka itu, dia mengatakan, Telkom mesti diisi orang-orang yang memiliki visi dan misi strategis yang mengembangkan Telkom dalam jangka panjang.

"Telkom haruslah dikembangkan sebagai perusahaan profesional dunia. Yang bisa berdiri tegak dan bersaing dengan Singtel, Ooredoo, Vodafone dan sebagainya. Sehingga, jangan jadikan Telkom sebagai perusahaan hanya untuk bagi-bagi posisi kepada pejabat, tim sukses atau wakil partai. Tantangan ke depan ini tidak main-main," paparnya.

Sementara, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai perubahan direksi tidak selalu terkait dengan kinerja perusahaan yang buruk. Dia bilang, perubahan pejabat di kementerian dilanjutkan dengan perubahan pengurus di perusahaan pelat merah adalah hal yang wajar.

"Karena tentunya Kementerian BUMN berubahnya menteri, apalagi ada menteri, wamen ada perubahan struktur pimpinan di Kementerian BUMN tentunya mengubah strategi arah dari BUMN. Sehingga memerlukan orang-orang pimpinan-pimpinan BUMN yang selaras, sejalan strategi yang disiapkan," terangnya.

Dia mengatakan, pekerjaan rumah Telkom ialah membawanya menjadi perusahaan kelas dunia.

"(PR) membuat lebih baik, itu aja, selama ini kan baik, selama ini pimpinan di Telkom sudah bekerja dengan baik terbukti tingkat keuntungan dan sebagainya. Kalau disebut PR mungkin bagaimana membawa Telkom, potensinya ada, membawa Telkom menjadi perusahaan kelas dunia," ungkapnya.



Simak Video "Video Kejagung Kaji UU BUMN Baru soal Direksi-Komisari Bukan Penyelenggara Negara"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads