Menteri BUMN Erick Thohir sedang menyusun strategi agar Indonesia bisa swasembada gula. Caranya, dengan mensinergikan BUMN yang bergerak di bidang pupuk, perkebunan, pertanian hingga pangan.
Erick menjelaskan, BUMN mengelola lahan seluas 130 ribu hektare (ha). Sementara lahan yang dikelola masyarakat 140 ribu ha.
"Kita mau coba bisa nggak dengan sinergi pupuk, perkebunan, pertanian dan pangan itu kita bisa swasembada gula. Karena kenapa? Dengan jumlah lahan yang kita punyai 130 ribu ha, ditambah 140 ribu ha lahan rakyat yang bisa kita jadikan plasma 270 ribu ha kali 7 ton hampir 2,1 ini yang kita coba target," jelasnya dalam acara Ngopi Yuk! BUMN Berjuang di Tengah Pandemi COVID-19, Kamis (18/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick mengatakan kebutuhan gula konsumsi sebanyak 3,5 juta ton. Gula itu dipenuhi dari BUMN sebanyak 800 ribu ton dan swasta 1,2 juta ton. Sisanya, sekitar 1,5 juta dipenuhi dari impor.
"Dan kita mengharapkan perubahan kebijakan ke depan misalnya kalau kita lihat apa yang terjadi di impor gula. 3,5 juta itu untuk gula konsumsi. Sekarang kita masih impor 1,5 juta, dari BUMN 800 ribu, swasta 1,2 juta," ungkapnya.
Erick mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pemetaan pada BUMN-BUMN tersebut.
"Intinya salah satu distribusi kita BGR akan kita fokuskan untuk mendukung pangan. Lalu kita coba sinergikan pupuk, perkebunan, pertanian supaya bener-bener mapping-nya pas. Kita juga sedang me-review juga peran Bulog, PPI, Berdikari supaya jangan terus tumpang tindih," ungkapnya.
(acd/ara)