Bisnis maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk masih menghadapi banyak tantangan ke depannya. Setelah sempat berhenti operasi karena Corona, Garuda masih punya tantangan lantaran masyarakat masih menunda penerbangannya.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pihaknya telah melakukan survei internal. Dari survei tersebut, sebanyak 60% akan terbang atau menggunakan pesawat 3-6 bulan ke depan.
"Yang jadi problem airlines hari ini kami juga melakukan research internal ditemukan atau feedback di 60% akan terbang di 3-6 bulan berikutnya ini buat airlines problem besar," katanya dalam acara Markplus Industry Roundtable, Jumat (19/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kita punya alat produksi 100% ketika 60% memposisikan menunggu selama enam bulan what will happen dengan pesawat kita enam bulan," ujarnya.
Masalah tak berhenti di situ. Garuda Indonesia masih menemui tantangan karena anggaran perjalanan dinas PNS di-nol-kan.
"Problem kita berikutnya mayoritas customer Garuda ini pegawai negeri dan BUMN yang harus terbang dengan Garuda pemerintah memutuskan dana perjalanan dinas di-nol-kan," ujarnya.
Maka itu, ia mengatakan, salah satu cara agar masyarakat kembali naik pesawat ialah memastikan layanan aman dan nyaman.
"Kami push terus-menerus inisiatif terbang hari ini aman dan nyaman dengan protokol kesehatan, memastikan layanan sehat baik rapid maupun PCR dan melakukan physical distancing dalam pesawat," ungkapnya.
(acd/eds)