Menaker Harap Geliat Ekonomi Dapat Ciptakan Peluang Kerja

Menaker Harap Geliat Ekonomi Dapat Ciptakan Peluang Kerja

Inkana Putri - detikFinance
Sabtu, 20 Jun 2020 21:23 WIB
Ida Fauziyah
Foto: Kemnaker
Jakarta -

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah berkunjung ke PT Homeware International Indonesia (HII) di Sleman, Yogyakarta hari ini. Menurutnya, ekonomi nasional mulai bergerak kembali jelang diberlakukan new normal di masa pandemi COVID-19. Ida berharap, geliat ekonomi ini dapat mendorong penciptaan kesempatan kerja dan mengurangi angka pengangguran.

"Alhamdulillah order di perusahaan-perusahaan sudah mulai datang dan tentu saja ini menggembirakan, akan menyerap tenaga kerja, dan akan menambah perputaran ekonomi masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (20.

Ida mengimbau, saat dunia usaha kembali beraktivitas, perusahaan dan para pekerja harus menerapkan protokol kesehatan. Hal ini harus ditaati demi menekan laju penyebaran COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekali lagi saya ingin memastikan perusahaan mulai produktif, namun semua aman dari COVID-19," katanya.

Di hari yang sama, Ida juga mengunjungi PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM) di Yogyakarta. Adapun kunjungan dilakukan guna meninjau penerapan protokol kesehatan dalam mewujudkan dunia industri yang produktif dan aman dari COVID-19.

ADVERTISEMENT

Dari hasil kunjungannya, PT SGM dinilai telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik selama pandemi COVID-19.

"Ini salah satu contoh perusahaan yang boleh tetap melakukan operasi selama pandemi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, tetap beroperasi, dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan itu sudah dilaksanakan," jelasnya.

Ida menambahkan, salah satu kunci keberhasilan penerapan protokol yang baik adalah melalui dialog sosial. Dialog sosial tidak hanya membantu perusahaan dalam menghadapi berbagai tantangan, namun juga membantu perusahaan tumbuh di masa new normal.

"Yang jadi masalah kalau sebelumnya tidak punya dialog sosial yang baik, maka pada saat pandemi biasanya mereka tidak dapat membangun dialog sosial yang baik dengan pekerja," pungkasnya.




(mul/ega)

Hide Ads