Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan kembali memberikan komentar terkait PT Pertamina (Persero). Kali ini dia menyoroti BUMN tersebut yang tengah proyek pembangunan 3 kilang besar yang berada di Balikpapan, Cilacap dan Tuban.
Dalam tulisannya bertajuk 'Ledakan Momentum', dia membuka dengan pujian Pertamina yang tetap melanjutkan proyek tersebut meskipun ditinggal investor.
"Saya mendukung langkah ini: Pertamina jalan terus saja. Dua investor asing memang sudah mundur untuk dua proyek kilang besar. Tapi bukan berarti proyek harus macet. Saya salut. Proyek kilang besar Pertamina ternyata tidak dihentikan. Khususnya yang di Balikpapan dan Cilacap. Dan juga Tuban. Hanya yang Bontang saya belum tahu," tuturnya dilansir disway.id.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dana yang dibutuhkan untuk menggarap tidak proyek raksasa itu sangat besar. Nilainya mencapai sekitar Rp 450 triliun.
Dahlan yakin Pertamina tidak memiliki uang nganggur sebanyak itu. Tapi dia yakin Pertamina punya cara sendiri untuk menjalankan proyek itu tanpa harus memiliki uang sebanyak itu.
Dia menduga Pertamina menggunakan ilmu seperti yang digunakan pengusaha real estate. Ketika ada pembangunan senilai Rp 100 triliun, saat memulai proyek pengusaha tersebut pasti hanya memegang uang secuil dari nilai proyek tersebut.
Pertamina memiliki nama yang besar. Dengan nama besar itu kontraktor hingga pemasok rela antre demi mendapatkan proyek dari Pertamina. Meskipun pembayarannya bisa kapan-kapan.
Itu artinya Pertamina bisa menjalankan proyek dengan modal sebagian dari kontraktor dan pemasok. Kemudian Dahlan yakin pendanaan kilang itu sebagian juga diambil dari keuntungan penjualan harian BBM yang dinilai harganya tidak wajar.
"Sebagian lagi kan dari Anda. Lewat pembelian BBM yang harganya lebih mahal dari seharusnya itu. Pertamina punya dana internal. Yang sebagian adalah pendapat harian jualan BBM itu," terangnya.